Akper Buton Bakal Berada di Bawah Naungan Kemenkes RI

  • Bagikan
Akademi Keperawatan Buton. (Foto: Google)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Akademi Keperawatan (Akper) Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), terancam dibubarkan. Hal itu diungkapkan Kepala Inspektorat Kabupaten Buton, La Halimu, Senin (27/03/2017). Tetapi untuk tetap beroperasi, pihak kampus bakal bergabung ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Berdasarkan pemeriksaan pihaknya sesuai surat Mendistek Dikti 30 Mei 2016 No.078/M/V/2016, perihal status kelembagaan perguruan tinggi bidang kesehatan milik Pemerintah Daerah (Pemda) bahwa perguruan tinggi wajib bergabung dengan salah satu lembaga swasta ataupun negeri.

“Dan apabila itu tidak dilaksanakan sampai bulan Mei 2017 ini, maka Akper Buton terancam dibubarkan,” katanya.

Diungkapkannya, Akper Buton telah menjalin kerjasama dengan Poltekes Kendari. Kerjasama ditujukan agar Akper Buton tetap beroperasi sebagai perguruan tinggi di bidang kesehatan. Dikarenakan menggunakan sarana gedung Eks Kantor Dinas Kesehatan Pemda Buton di Kota Baubau, sehingga diharuskan kembali mengurus perizinan.

“Kalau mereka (Akper Buton) mau bergabung dengan Kampus Poltekes Kendari, kami tidak permasalahkan itu supaya tidak ada yang dirugikan, ketimbang harus dibubarkan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Akper Buton, Muslimin Siraja mengungkapkan, pihaknya akan bergabung ke Kementerian Kesehatan melalui Poltekes Kendari untuk tetap beroperasi.

“Kita gabung di Poltekes Kendari. Kemarin saya baru pulang dari sana membahas itu,” terangnya melalui sambungan telepon, Rabu (29/03/2017).

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari Undang-undang (UU) nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah bahwa perguruan tinggi itu tidak bisa diselenggarakan di daerah.

“Dari situ maka ada rapat eselon tingkat satu. Pemda di kasih pilihan antara lain, bergabung di Kemenristekdikti dan Kemenkes, makanya kami memilih bergabung di Kemenkes sesuai dengan bidang kampus kami,” tandasnya.

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan