AMSI Sultra Terbentuk, M Djufri Rachim Terpilih Sebagai Ketua

  • Bagikan
Ketua AMSI Sultra terpilih M Djufri Rachim (kanan) pada acara talk show sebagai rangkaian kegiatan Muswil I AMSI Sultra di Kendari, Sabtu (15 Fabruari 2020).
Ketua AMSI Sultra terpilih M Djufri Rachim (kanan) pada acara talk show sebagai rangkaian kegiatan Muswil I AMSI Sultra di Kendari, Sabtu (15 Fabruari 2020).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemimpin Redaksi SultraKini.com, M Djufri Rachim secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Asosiasi Media Siber Indonesi (AMSI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) periode tahun 2020-2023 dalam Musyawarah Wilayah Pertama di Kendari, Sabtu (15 Februari 2020).

Acara Muswil didahului deklarasi pendirian AMSI Wilayah Sultra oleh 10 pemilik media siber di Sultra, yakni SultraKini.com, Zonasultra.com, Lenterasultra.com, Panjikendari.com, Tegas.co, Bumisultra.com, Sultrapedia.id, Inilahsultra.com, Kendarinesia.com dan Cakrawalnews.com.

Disaksikan pengurus AMSI Pusat, Mahroni Kusuma dan Upi Asmaradhana (Korwil Indonesia Timur) serta Kepala Dinas Kominfo Sultra Syaifullah.

Selain memilih ketua, Muswil juga telah menetapkan Sekretaris AMSI Sultra, Nuryadi (LenteraSultra.com) dan Bendahara Ahmad Nizar (SultraPedia.com). Selain itu, dalam waktu sepekan pertama akan disusun kepengurusan AMSI Sultra untuk kemudian di-SK-kan oleh AMSI pusat di Jakarta.

Pelantikan pengurus AMSI Sultra akan dilaksanakan dalam waktu dekat, dirangkai dengan kegiatan rapat kerja dan pelatihan peningkatan kapasitas media anggota AMSI, khususnya dalam mencari model bisnis media online yang baik di era digital.

Pasca deklarasi, sebanyak 13 pemilik media siber di wilayah Sulawesi Tenggara menyatakan kesedian untuk bergabung dalam organisasi AMSI. Di antaranya telah menyerahkan berkas perusahaan yang dipersyaratkan oleh Dewan Pers, seperti badan hukum perusahaan berupa PT.

AMSI Sultra merupakan wilayah ke-19 yang terbentuk di seluruh Indonesia.

Ketua AMSI Sultra terpilih, M Djufri Rachim menjelaskan AMSI akan membantu perusahaan media menuju verifikasi administrasi dan faktual Dewan Pers, sehingga memenuhi standar perusahaan pers profesional.

Selain itu, AMSI juga akan memikirkan model bisnis media siber agar tidak tergantung pada satu sumber pendapatan iklan, melainkan banyak sumber sehingga secara tidak langsung ikut menyehatkan konten media siber.

“Melalui asosiasi ini, kita akan berkolaborasi untuk membangun media siber yang kuat dan sehat. Kuat dari sisi konten dan sehat dari segi manajemen,” ujar Djufri.

Acara Deklarasi dan Muswil AMSI Sultra yang berlangsung di Hotel Imperial Kendari dirangkai dengan kegiatan talk show mengangkat tema “Kepastian Hukum dan Profesionalitas Media Siber”.

Kordinator Wilayah AMSI Indonesia Timur, Upi Asmaradhana kepada SultraKini.com menuturkan pentingnya sejumlah media bergabung dalam organisasi yang menaungi dan menjamin perlindungan hukum media itu sendiri, salah satunya ialah AMSI.

“AMSI merupakan organisasi yang memayungi media, jadi kalau ada hal-hal yang timbul di kemudian hari maka organisasi ini bertanggung jawab membantu, beda kalau misalnya perusahaan media online itu tidak memiliki organisasi,” ujar Upi.

Kata Upi, salah satu keuntungan bergabung dalam AMSI akan mendapat jaminan perlindungan hukum dari asosiasi.

Selain itu, dalam program kerjanya banyak kegiatan yang sifatnya bias saling menguntungkan. Misalnya peningkatan kapasitas perusahaan dengan memproduksi konten-konten yang bukan hanya baik secara jurnalisme tapi diterima oleh masyarakat.

AMSI kini telah memayungi 200 lebih media di Indonesia dan di setiap wilayah lebih dari 10 media telah bergabung di dalamnya.

“Kegiatan hari ini adalah yang ke 19 di seluruh Indonesia,” ujar Upi.

Ia berharap dengan hadirnya Amsi di Sultra akan meningkatkan kapasitas profesionalisme anggotanya, terutama media-media siber di Sultra.

“Adapun syarat bergabung ialah pemohon harus mendaftarkan media perusahaannya di pengurus wilayah Sultra, lalu di verifiksasi apakah sudah sesuai standart perusahaan pers, kemudian nanti akan diberitahukan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan,” imbuhnya.

Kadis Kominfo Sultra, Syaifullah dalam sabutannya mengatakan, profesionalisme media sangat dibutuhkan dalam mendorong pembangunan daerah. Oleh karena itu Pemprov Sultra berharap agar media bisa memberitakan tanpa melupakan kritikan sesuai dengan kaidag jurnalistik dan undang-undang nomor 40 tahun 1996 tentang Pers.

Laporan: Ulul Azmi

  • Bagikan