Angin Puting Beliung Terbangkan Atap Rumah Warga Gumanano

  • Bagikan
Rumah warga di Desa Gumano yang terkana angin puting beliung, Rabu (4/3/2020). (Foto: Muhammad Shabuur/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Hujan dan angin puting beliung melanda Dusun Kantolobea, Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka, Rabu (4/3/2020). Akibatnya, rumah warga milik Sarifudin Hisa (50) rusak parah, dua dua rumah warga milik Lamani (60), dan La Sudi (40) rusak ringan.

Sarifudin Hisa mengaku, saat kejadian hanya istri dan anaknya yang berada di rumah sementara dirinya sedang bekerja bersama korban lainya yang bertetangga.

“Jam 11 tadi saya masih kerja bersama bapak La Mani, istri saya yang rasakan angin dan istri saya sudah pucat, dia takut karena tadi sementara mau masak nasi, kasian,” kata Sarifudin ditemui dilokasi kejadian.

Istri Sarifudin, Wasini mengatakan saat kejadian ia baru selesai memandikan anaknya tiba-tiba ada bunyi angin dari laut.

“Saya kasi makan anakku dan bermain, angin datang, saya tutupmi pintu dan jendela, pas sadar, ternyata atap rumah sudah hilang,” kata Wa Sini.

Wa Sini menambahkan angin itu terasa bersamaan dengan bunyi atap rumahnya terbang yang terjadi sekitar 2 menit saja.

“Saya tidak berpikir lagi, anak saya saja yang berumur 20 bulan yang saya selamatkan, saya dan menyampaikan tetangga atap rumah sudah tidak ada” kata Wa Sini dengan nada tersendat sendat.

Saat ini kata Wa Sini, barang-barangnya sudah disimpan di rumah rumah tetangga, karena atap sudah terbang ke’depan Kantor Desa Gumanano.

“Kami tidak tau bagaimana ini, kalau bisa pemerintah daerah memberi kami bantuan atap sementara,” harap Wa Sini.

Saat dimintai tanggapanya, Kepala Desa Gumanano, Halidun, mengatakan untuk memberikan bantuan kepada korban angin puting beliung masib menunggu intruksi dari pemerintah daerah.

“Kami sementara mencarikan tempat yang aman bagi korban, kami juga sudah komunikasi dengan camat mawasangka, untuk langkah selanjutnya,” kata Halidun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.00, dan pantauan sultrakini.com di lokasi kejadian tidak ada korban jiwa, total kerugian yang dialami korban secara keseluruhan diperkirakan lebih dari Rp 10 juta.

Kerusakan parah terjadi karena atap yang terbang hingga kedepan kantor desa Gumanano yang letaknya berseberangan jalan, lemari dan perabotan rumah tangga juga hancur, sementra korban yang mengalami rusak ringan mengalani kerugian karena sebagian atap rusak beserta lampu dan mesin tenaga surya milik mereka, tampak kepala desa Gumanano dan Kapolsek Mawasangka berada di lokasi kejadian.

Laporan : Muhammad Shabuur
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan