Anoa Band Bakal Aransement Lagu Daerah Tolaki Lebih Modern

  • Bagikan
Produsen Anoa Island saat menunjukan video call Alimazi saat menyambapaikan apresiasi dihadapan awak media (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI. COM)

SULTRAKINI.COM:KENDARI- Salah satu band lokal asal Sulawesi Tenggara, Anoa Island bakal diorbitkan dalam waktu dekat sekaligus launching album. Band yang dikemas oleh sepuluh musisi asal Sultra itu akan membawakan lagu-lagu daerah tolaki yang diaransement modern.

Band yang dinahkodai oleh Arya Yuda Prawira sebagai produser,  juga melibatkan Alimazi sebagai pendukung utama dalam suksesnya, lahirnya band dan launching yang akan digelar 25 November mendatang.

Alimazi mengatakan sebagai tokoh masyarakat tentunya sangat mendukung dan mensuport kreatifitas anak muda untuk melestarikan budaya lokal apalagi ini yang berkaitan dengan kesenian khususnya lagu-lagu daerah yang harus dijaga dan tetap dilestarikan.

” Itukan kearifan lokal. Ya, tentu kita mensuport mereka, kalau bukan dari generasi muda siapa lagi yang bisa menghidupkan itu,” ungkap Alimazi saat dihubungi melalui sambungan video call oleh produsen Anoa Island saat menggelar konferensi pers, Selasa (21/11/2017) malam.

Lebih lanjut, Alimazi mengatakan lagu daerah itu salah satu budaya warisan leluhur, bagaimana caranya agar tetap lestari dengan cara seperti itulah anak muda melestarikannya. Jadi kami sebagai tokoh masyarakat sebagai mantan gubernur akan mensuport hal-hal seperti itu.

“Kalau ada yang mengaitkan dengan politik, itukan cuman orang-orang tertentu yang berpikiran lokal tapi kita sebetulnya bukan dalam konteks itu. Lagu – lagu daerah perlu kita kembangkan, tentu generasi mudalah yang berperan untuk itu,” bebernya.

Sementara itu Produser Anoa Island, Arya Yuda prawira mengatakan beberapa lagu yang diproduksi oleh Anoa Island merupakan lagu khas daerah namun sudah diaransement dalam bentuk modern tapi tidak merubah makna maupun keaslian dari lagu itu sendiri.

“Lagu tolaki kalau hanya dinyanyikan seperti orjen tunggal , orang diluar sana tidak akan mau membeli. Jika kita rubah kemasannya ketika orang melihat itu, pasti orang diluar sana banyak yang akan yang membeli,” ujarnya.

Selanjutnya dalam menetapkan lagu-lagu daerah, Anoa Island sudah memilih empat lagi daerah yang dianggap cukup mewakili diantaranya lagu wulele, mombakani, peiya tawa tawa, dan molulo. Dan itu sudah mendapatkan persetujuan dari pihak terkait termasuk Lembaga Adat Tolaki (LAT).

“Personilnya dari Anoa Island semua dari Kota Kendari dengan melibatkan sepuluh musisi, masing-masing berbeda jendre yang dikalaborasikan. Tapi tetap berkolaborasi. Selain lagu tradisional yang dinyanyikan juga alat musik yang digunakan juga tradisional, nanti ada gong yang akan dimainkan,” ucapnya.

Dirinya berharap kedepannya ada semacam yayasan atau semacamnya yang bisa melindungi budaya-budaya kita, khususnya budaya tolaki baik itu dari segi lagu, atau budaya -budaya lainnya yang menjadi kekayaan daerah.

Laporan : Hasrul Tamrin

  • Bagikan