SULTRAKINI.COM: KONAWE – Anggota Kepolisian Resor (Polres) Konawe berjaga ketat di area gedung DPRD Konawe. Penjagaan dilakukan menyusul adanya laporan dua kelompok massa dari Amonggedo yang akan menduduki gedung dewan.
Dua kelompok massa tersebut, yakni kelompok masyarakat penuntut royalti non-pemilik sertifikat. Massa tersebut menamakan diri mereka Forum Masyarakat Amonggedo Bersatu (Famber). Mereka adalah massa yang selama ini melakukan aksi unjuk rasa, menuntut kontribusi dari PT. ST Nickel Resources yang menambang di kawasan pemukiman masyarakat.
Sementara massa lainnya, berdasarkan informasi yang dihimpun SULTRAKINI.COM adalah massa yang merupakan masyarakat pemilik lahan bersertifikat, yang kini dikelola ST Nickel.
Salah seorang juru bicara massa Famber, Ilham Saputra membenarkan jika ada isu kedatangan kelompok massa lainnya. Namun katanya, kemungkinan besar itu hanya isu saja.
Kelompok massa Famber tiba di halaman luar gedung dewan, sekira pukul 09.40 Wita. Kedatangan mereka dihalau barisan polisi yang berjaga di gerbang kantor dewan. Massa sempat marah dengan aksi penghalauan tersebut. Namun setelah dilakukan lobi-lobi, akhirnya massa Famber diizinkan masuk ke halaman kantor dewan.
Ilham Latif, salah seorang tokoh masyarakat Amonggedo, meminta massa untuk tidak berbuat anarkis. Ia menghimbau untuk saling menjaga, jangan sampai ada provokasi dari dalam kolompok.
\”Jangan sampai kita terprovokasi. Jangan ada yang melempar, kalau ada aksi kelompok masyarakat lainnya,\” himbaunya.
Hingga berita ini ditulis, massa berhasil diurai dengan tertib. Beberapa perwakilan massa diajak untuk mengikuti jajak pendapat di ruang hearing. Mediasi yang bertema rembuk keluarga itu, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Gusli Topan Sabara. Pertemuan itu juga dihadiri langsung Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi.
