April 2020, Kendari Deflasi 0,05 Persen Akibat Turunnya Indeks Transportasi

  • Bagikan
Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Kendari April 2020.(Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari pada April 2020 tercatat deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)103,10.

Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,88 persen; transportasi 1,43 persen; serta rekreasi, olahraga, dan budaya 0,12 persen.

“Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan tercatat deflasi sebesar 1,88 persen atau terjadi penurunan indeks dari 101,86 pada Maret 2020 menjadi 99,95 pada April 2020. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu layanan informasi dan komunikasi 2,79 persen,” ungkap Edy, Senin (4/5/2020).

Sedangkan kelompok transportasi yang tercatat deflasi sebesar 1,43 persen atau terjadi penurunan indeks dari 102,94 pada Maret 2020 menjadi 101,47 pada April 2020. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok jasa angkutan penumpang 3,97 persen.

Semementara kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya mengalami deflasi 0,12 persen atau terjadi penurunan indeks dari 101,28 pada Maret 2020 menjadi 101,16 pada April 2020. Subkelompok tercatat deflasi yaitu barang rekreasi lainnya dan olahraga 0,60 persen.

Sesuai data BPS, kelompok yang mengalami inflasi pada April 2020 yakni kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,07 persen; makanan, minuman dan tembakau 0,68 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,17 persen; pakaian dan alas kaki 0,08 persen; serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02 persen.

Adapun subkelompok yang mengalami inflasi antara lain subkelompok makanan 0,85 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,02 persen; subkelompok pakaian 0,10 persen; sukelompok peralatan rumah tangga 0,07 persen; subkelompok barang dan layanan untuk pemeliharaan rumah tangga rutin 0,02 persen; subkelompok jasa pelayanan makanan dan minuman 0,17 persen; dan subkelompok perawatan pribadi lainnya 3,69 persen.

Senjutnya Edy menyampaikan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2020 antara lain pepaya muda, bayam, wortel, jagung muda/putren, angkutan udara, daging ayam ras, cabai merah, kangkung, cabai rawit, dan sawi hijau.

“Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain daun kelor, pir, pempek, ikan layang/ikan benggol, emas perhiasan, gula pasir, pizza, telur ayam ras, cumi-cumi, dan ikan
rambe,” ujar Edy.

Dari 90 Kota, 51 kota mengalami deflasi dan 39 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam terjadi di Kota Pangkal Pinang (Provinsi Bangka Belitung) sebesar 0,92 persen dengan IHK 102,31 dan deflasi terendah tercatat di Kota Bogor (Jawa Barat) dan Kota Semarang (Jawa Tengah) masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing 105,93 dan 104,86.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan