Arhawi Benarkan Surat Pemunduran Dirinya, PAN: Kami Sudah Deteksi

  • Bagikan
Arhawi bersama tim Agista-Yati (AYAT) Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) salah satunya Tie Saranani. (Foto: Dok.pribadi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Terbesit kabar Ketua DPD PAN Wakatobi, Arhawi mengundurkan diri dari jabatannya itu. Selain surat pengunduran diri itu telah menjadi konsumsi publik, tersebar pula dia bersama tim Agista-Yati (AYAT) Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) salah satunya Tie Saranani.

Pernyataan pengunduran diri Arhawi semakin jelas, ketika dirinya secara terang-terangan mengungkapkan hal itu dengan alasan fokus bekerja di pemerintahan. Bahkan surat pengunduran itu akan diserahkan ke DPW PAN Sultra pada Senin, 26 Februari 2018.

“Intinya memang betul saya yang tandatangani surat mundur di atas materai. Saya nyatakan sikap mundur sebagai kader sekaligus Ketua PAN Wakatobi. Tapi itu surat belum saya serahkan ke DPW PAN Sultra. Rencana hari Senin saya serahkan dan langsung tembusan DPP PAN di Jakarta. Untuk saat ini saya masih ingin fokus di pemerintahan. Belum terpikirkan untuk kedepan,” jelas Arhawi, dilansir dari Kendaripos.co.id, Minggu (25/2/2018).

Sementara saat SultraKini.Com mengkonfirmasi hal itu ke Wakil Ketua DPW PAN Sultra, Mahaseng Mustafa, dia mengungkapkan secara formal surat pemunduran diri Bupati Wakatobi itu belum diterima oleh DPW Sultra.

“Kalaupun ini benar adanya, PAN Sultra menanggapinya biasa saja. Buka masalah besar, karena PAN adalah partai besar,” kata Mahaseng, Minggu (25/2/2018).

Rencana pemunduran diri H. Arhawi sebenarnya telah dideteksi oleh PAN, dimana anak dari H. Arhawi menjadi tim pemenang salah satu pasangan calon Gubernur Sultra di Wakatobi. Dia mengaku, Arhawi menyerahkan surat pemunduran dirinya secara formal, maka pihaknya akan mengucapkan terima kasih sebab telah bersama-sama PAN selama ini, dalam rangka mensejahterakan masyarakat Wakatobi.

“Kami akan menunjuk kader PAN lain menggantikan untuk menjalankan tugas-tugas Ketua di sana. Kita di sana masih punya kader-kader yang berpotensial yang mau bekerja,” jelasnya.

Mahaseng menegaskan PAN dibangun atas kesamaan visi,  bukan tas fanatisme personel yang berlebihan jadi semua punya punya sistem dan mekanisme.

“Kalau dikaitkan dengan Pilgub, yah kita bisa mengira bahwa pilihannya mungkin lain, namun jika dia seorang ketua memiliki tanggung jawab organisasi, untuk memenangkan rekomendasi partai,” lanjutnya.

 

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan