Arwah Pria Berstatus Ganda Bangkit dan Sebut Pembunuhnya

  • Bagikan
lustrasi net

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Masih ingat Dian (20), pria berstatus ganda di Konawe yang meninggal secara misterius? Belum lama ini kasus kematiannya kembali heboh. Dian yang telah meninggal, tiba-tiba “bangkit” dan menyebut siapa oknum yang menganiaya dirinya hingga ia menjemput ajal.

Peristiwa bangkitnya Dian, terjadi pada Senin (27/06/2016). Saat itu, Dian baru saja dikebumikan di tempat yang tak jauh dari rumahnya, di Desa Wokusao Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe. Prosesi pemakaman berlangsung setelah zuhur, sekira pukul 13.00 WITA.

Pada malam harinya, warga sekitar rumah duka dihebohkan dengan sebuah peristiwa ghaib. Ilfa (21), teman dekat almarhum tiba-tiba saja kerasukan. Makhluk gaib yang merasukinya itu mengaku sebagai Dian, yang baru saja meninggal hari itu.

Dalam keadaan kerasukan, Ilfa menuturkan kronologis kematian Dian. Wanita itu mengungkapkan, sebelum Dian meninggal, dirinya terlebih dahulu diajak temannya yang berinisial Y dan salah seorang teman Y. Dian dibawa ke Kendari dan kemudian dianiaya.

“Dalam pengakuan Ilfa yang yang dirasuki Dian, penganiayaan dilakukan Y dan temannya di area THR (Taman Hiburan Rakyat sekarang P2ID) dan jembatan triping Kendari. Di THR, Dian mengaku sempat diseret dan mendapat perlakukan keras. Itulah yang menyebabkan adanya luka memar di sekujur tubuhnya,” tutur Ridwan menceritakan yang diungkapkan Ilfa saat kerasukan.

Lanjut Ridwan, dalam keterangam Ilfa, Dian juga mengklarifikasi kalau luka-luka pada tubuhnya itu bukan akibat kecelakaan seperti yang disangkakan pihak keluarganya. Ia mengungkapkan bahwa Y dan temannya seolah-olah mau membuat kematiannya itu seperti kecelakaan.

“Dian juga bilang kalau dia sempat akan digantung. Keterangan itu cocok, karena saat ditemukan dalam keadaan sekarat lehernya tengah terlilit oleh kain kelambu. Dia juga bilang, kalau pakaiannya dibuang di pohon pisang dekat rumah oleh Y. Namun saat dicek warga, baju itu sudah tidak ada. Ternyata ada di lemari dan sudah dalam keadaan basah, yang mengindikasikan kalau pakaian tersebut pernah bermalam di luar (pohon pisang) dan terkena hujan atau embun,” lanjut Ridwan.

Hal mengejutkan yang diungkapkan Dian lewat Ilfa adalah ketika ia ditemukan tetangga, Y dan temannya ternyata masih berada dalam rumah. Namun mereka bersembunyi di bagian dapur agar tak terlihat.

Ungkapan tersebut kata Ridwan cukup logis. Mengingat, saat Dian ditemukan dalam keadaan sekarat seluruh pintu terkunci dari dalam. Sehingga anggapannya, bahwa merekalah (Y dan temannya) yang mengunci pintu-pintu tersebut.

Hal lain yang membuat warga makin percaya kalau yang merasuki Ilfa adalah Dian, diperkuat saat Dian berbicara terkait utangnya semasa hidup agar dilunasi pihak keluarga. Lewat mulut Ilfa, Dian berkata jika dirinya punya utang Rp120 ribu kepada Mas pemilik konter pulsa.

Saat keluarganya mengecek, ternyata betul. Namun oleh si Mas, telah mengikhlaskan. Dian juga mengatakan jika dirinya punya utang lain senilai Rp200 ribu kepada Liang di Desa Hongoa. Namun yang Rp100 telah ia bayar. Ketika Liang ditelepon terkait utang tersebut, ia membenarkan jika masih ada utang almarhum senilai Rp100 ribu.

“Dalam pengakuan lain, Dian mengungkapkan kalau dirinya punya utang Rp80 ribu kepada Y. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Y dan temannya menganiaya dirinya, hingga sekarat,” tandas Ridwan.

Seperti diberitakan SULTRAKINI.COM sebelumnya, Dian ditemukan sekarat di rumahnya pada Minggu malam (26/06/2016). Ketika itu ia sempat dilarikan ke RSU Bahteramas. Namun kondisinya yang kritis membuat Dian tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia malam itu juga. Ia dikebumikan esok harinya, Senin (27/06/2016).

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan