Banjir di Konawe Dinilai Tidak Pengaruhi Stok Beras

  • Bagikan
Kepala Dinas Pertahanan Pangan Konawe, Muhammad Akbar di posko tangkap darurat bencana banjir, Kamis 13/6/2019. (Foto: Sukardi untuk Sultrakini.com)
Kepala Dinas Pertahanan Pangan Konawe, Muhammad Akbar di posko tangkap darurat bencana banjir, Kamis 13/6/2019. (Foto: Sukardi untuk Sultrakini.com)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Dinas Ketahanan Pangan bersama Bulog Kabupaten Konawe dan sejumlah instansi terkait, bergabung dalam Satgas Pangan Konawe guna menyiapkan persediaan beras hingga 2 tahun ke depan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konawe, Muhammad Akbar, menerangkan meski Konawe dilanda banjir dan persawahan terendam, stok pangan seperti beras dan bahan pokok umum lainnya tersedia hingga pascabanjir.

“Alhamdulillah, stok beras sendiri itu masih tersedia entah banjir atau tidak, setiap tahunnya kita selalu surplus sampai 125 ribu ton beras, sehingga bisa sampai 2 tahun ke depan,” ujar Akbar, Kamis (13/6/2019).

Sementara itu, upaya pihaknya menjaga ketersediaan bahan pokok misalnya terigu, bawang merah, bawang putih, dan minyak dilakukan dengan memonitoring stok barang di lapangan.

“Insya Allah kami dari Satgas Pangan di bawah komando Ketahanan Pangan dan Bulog Kabupaten Konawe akan interpeksi dan operasi pasar jika terdapat kelangkaan atau kenaikkan harga,” tambah Akbar.

Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa sebelumnya juga mengatakan hal serupa saat kedatangan Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman di wilayah yang dikenal ‘Lumbung Beras’ tersebut pada 29 Mei lalu.

Dikatakan Kery, masyarakat Konawe sekitar 300 ribu jiwa. Setiap harinya mengkonsumsi beras 20 ons. Hitung-hitungan Kery, dalam setahun tidak sampai dua karung beras habis untuk dikonsumsi setiap orang.

“Masih tersisa banyak sekali, tersisa sampai beberapa tahun,” ucapnya saat kedatangan Mentan.

Informasi dihimpun Sultrakini.com, sejumlah wilayah di Konawe hingga kini terendam banjir. Salah satu kerugian dari dampak banjir, yakni terendamnya ribuan hektare sawah potensial di Kecamatan Lambuya, Pondidaha, Meluhu, Amonggedo, Wonggeduku, Wongeduku Barat, Wawotobi, Unaaha, Uepai, Abuki, Asolu, dan Kecamatan Asinua.

(Baca: Ribuan Hektare Sawah Potensial Konawe Terendam Banjir)

Data BPBD per 10 Juni 2019 juga menunjukkan, Konawe merugi hingga ratusan miliar rupiah akibat banjir.

Di satu sisi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pernyataan, bahwa Kabupaten Konawe menjadi salah satu daerah berpotensi terdampak aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada 11-15 Juni mendatang. Aktivitas ini menimbulkan hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi.

Daerah lainnya di Provinsi Sultra terdampak MJO adalah Kabupaten Konawe Utara, Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Kolaka Timur, Bombana, dan Kabupaten Buton Utara.

(Baca juga: Konawe Merugi Ratusan Miliar Rupiah Akibat Kebanjiran)

(Baca juga: Masih Banjir, Konawe Juga Berpotensi Terdampak MJO)

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan