Banjir Moramo Utara Surut, Sebagian Warga Masih Mengungsi

  • Bagikan
Warga korban banjir masih bertahan di tempat pengungsian, Sabtu (30/6/2018), (Foto: Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)
Warga korban banjir masih bertahan di tempat pengungsian, Sabtu (30/6/2018), (Foto: Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Ratusan warga korban banjir di Desa Lamokula, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), sudah mulai membersihkan rumah, Sabtu (30/6/2018).

Pantauan SultraKini.com, kondisi banjir yang merendam beberapa rumah warga di desa tersebut, sudah berangsur surut.

Meskipun air sudah terlihat surut, warga memilih tetap mengungsi di gedung sekolah dasar (SD). Hal tersebut dilakukan karena rumah mereka masih penuh dengan sisa material banjir.

Jalan utama di desa tersebut yang menghubungkan Konsel-Kendari, juga sudah dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah , Adywarsyah Toar, mengatakan bantuan terhadap korban banjir masih terus diberikan. Bantuan yang diberikan diantaranya kebutuhan pangan, pakaian, dan uang.

“Saat warga ini mulai membersihkan rumahnya masing-masing dari sisa material banjir. Kita juga sudah berkoordinasi dengan aparat desa untuk melakukan pendataan rumah warga yang rusak akibat banjir,” ujar Adywarsyah kepada SultraKini.com saat ditemui di lokasi banjir, Sabtu (30/6/2018).

Adywarsyah menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, Pemerintah Daerah (Pemda), Konsel telah membuat kanal untuk pembuangan saluran air. Pengerjaan kanal tersebut menghabiskan anggaran Rp2 miliar.

“Kecamatan Moramo Utara, memang sudah menjadi langganan banjir setiap tahun. Namun ini merupakan musibah banjir yang terparah dari tahun sebelumnya. Banjir ini tidak hanya merendam seluruh wilayah, tetapi meluas sampai tujuh kecamatan. Pembangunan kanal ini merupakan salah satu bentuk antisipasi agar banjir tidak kembali terjadi. Karena pemicu banjir disini adalah tidak mampu membendung volume air saat hujan, apalagi kalau sudah berhari-hari,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu warga yang menjadi korban banjir mengaku, air naik dengan cepat sehingga sebagian besar barang berharga yang ada di dalam rumah tidak sempat diselamatkan.

“Saya pikir genangan air hanya sampai di halaman saja, tiba-tiba air langsung naik cepat dan masuk ke dalam rumah sampai-sampai tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Saya se-keluarga langsung lari menyelamatkan diri karena takut,” kata Hasnar.

Laporan : Wayan Sukanya
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan