Banyak Warga Wakatobi masih Abaikan Protokol Kesehatan, Dinkes: Ini bisa Jadi Malapetaka

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi, Muliaddin. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Meskipun wabah Covid-19 masih melandah Indonesia tidak terkecuali Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, masyarakat rupanya tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Masyarakat seakan lupa Covid-19 masih menjadi mengancam nyawa kapan dan dimana saja. Protokol kesehatan pun tidak lagi dipatuhi sebagian masyarakat.

Pantauan Sultrakini.com, salah satu lokasi diabaikannya protokol kesehatan adalah pasar. Tempat dengan titik padat masyarakat dari berbagai penjuru ini, sungguh disayangkan jika masyarakat tidak lagi membantu pemerintah dalam upaya memutus penyebaran Covid-19. Padahal, pasar merupakan salah satu lokasi berpotensi besar terjadinya penularan virus lantaran kurangnya jarak sosial.

Nampak, sebagian besar pedagang maupun pembeli pasaran di Kabupaten Wakatobi tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Padahal, terdapat beberapa wastafel (tempat cuci tangan) disediakan oleh pemerintah. Namun, tidak difungsikan sebab penampungan airnya tidak diisi oleh pengelola pasar.

Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi, Muliaddin mengimbau masyarakat terutama pedagang dan pembeli di pasar agar tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan mencuci tangan.

“Kami imbau kepada penjual maupun pembeli di pasar-pasar agar mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya, Rabu (21/10/2020).

Menurutnya, pasar merupakan salah tempat dengan risiko tinggi penularan virus sebab di situ terjadi transaksi jual beli dan berdesak-desakan.

Muliaddin menambahkan, di tengah kebiasaan baru-masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan demi menekan penularan Covid-19.

“Saat ini, kita di Wakatobi masih sedikit orang terpapar Covid-19, tapi kalau kita tidak patuh ini bisa jadi malapetaka buat kita,” tegasnya.

Data terkini, jumlah masyarakat Wakatobi terpapar covid, yakni 29 orang, empat orang di antaranya masih diisolasi, kasus kontak erat 21 orang, dan sembuh 25 orang. Wilayah ini masuk dalam zona kuning Covid-19. (C)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan