Barang Antik Museum Sultra Ditemukan di Luar Bangunan, Diduga Jalur Masuknya Maling

  • Bagikan
Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Usai kemalingan, sejumlah barang antik koleksi Museum Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara ditemukan di luar bangunan, yang diindikasikan menjadi jalur lewatnya si pencuri.

Sejumlah barang antik koleksi Museum Sultra ditemukan di luar bangunan yang diduga gagal dibawa maling. Pihak pengelola menduga, titik ditemukannya barang itu menjadi jalur masuknya pencuri, yaitu di belakang kompleks museum. Sementara barang-barang antik ini bersimpan di ruang koleksi.

Barang antik koleksi Museum Sultra ditemukan di luar bangunan. (Foto: Akun Axa Electone)

“Barang yang hilang itu jenis logam, bentuk kuningan, seperti cerek, cangkir. Kalau guci alhamdulillah aman,” ujar Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra, Dody Syahrul Syah, Rabu (27/1/2021).

(Baca: Ratusan Barang Antik Koleksi Museum Sultra Digasak Maling)

Selain disebutkan Dody, barang antik yang dibawa lari berupa asesoris pengantin, samurai, keris, dan lainnya hasil pengadaan tahun 80an dan 90an.

Menurut Dody, pintu pengamanan ruang penyimpanan koleksi sesuai standar, yakni pintu kayu dan pintu besi. Namun, pintu-pintu ini berhasil dirusak maling. Sementara CCTV, kata dia, terpasang tapi kondisinya rusak. Usai kejadian ini, pihaknya baru mengganti CCTV tersebut.

“Pintu kayu jati dan pintu besi, tapi pintu besinya dibuka paksa dan pintu kayu dirusak. CCTV ada tapi sudah lama rusak, ini baru kami pasang kembali,” ucapnya.

Soal petugas pengamanan, pihak museum juga diperintahkan untuk merekrutnya demi mencegah terjadinya hal serupa. “Kebanyakan juga keris aksesoris yang hilang. Kami memang tidak ada CCTV kemarin. Kami juga dapat perintah dari Kadikbud Sultra untuk perekrutan untuk keamanan di museum,” jelasnya.

Daftar barang antik yang dicuri, lanjut Dody, telah terdata, sebab barang-barang antik ini sebelumnya melalui registrasi barang hingga dokumentasi foto. Pihaknya juga sedang menunggu hasil penyelidikan polisi.

Dijelaskan Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio, kejadian pertama kali tersebut sedang diselidiki polisi. Beberapa bulan lalu juga pihak museum melakukan pembersihan koleksi daerah dan terdapat barang antik bernilai mahal, misalnya guci. Untungnya, barang antik ini masih aman.

Menyangkut kerugian akibat insiden itu, sedang dihitung kurator museum.

“Kita berharap tidak terjadi lagi. Kita akan ronda bergilir pegawai di sana. Setelah kejadian ini kita akan adakan security,” ucapnya.

Raibnya koleksi Museum Sultra juga menjadi perhatian Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat. Laode Muh Aksah selaku kepala balai budaya mengaku, pihaknya langsung diperintahkan Direktoral Kebudayaan untuk mengecek Museum Sultra.

“Kami masih telusuri soal model kehilangannya,” ujarnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Id
o

  • Bagikan