Begini Langkah Penanganan DBD oleh Dinkes Kendari

  • Bagikan
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Kendari, Nurlita Jaya S.sos, M.kes. (Foto: Jumadil Muslimin UHA/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kendari mencapai rekor rangking 1 penderita DBD se-Sultra tahun ini, dengan jumlah 160 kasus. Namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari telah menyiapkan beberapa langkah pencegahan yang dianggap bisa menangkali permasalahan tersebut agar tidak meluas.Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Kendari, Nurlita Jaya menjelaskan, bahwa sejatinya penyakit DBD itu merupakan penyakit yang sudah lama ada di tengah masyarakat. Sehingga DBD selalu saja menjadi trend setiap tahun.\”Jadi pada dasarnya DBD itu bukanlah hal yang baru, dia itu sering menjadi trend setiap tahunnya, dan itu selalu diikuti dengan pergantian musim, ditambah lagi kalau ada musim buah-buahan,\” ujar Nurlita.Untuk tahun ini, yang positif terjangkit DBD di Kendari sebanyak 151 orang didominasi anak-anak yang berusia 3 sampai 5 tahun. Selebihnya orang dewasa.Maka Dinkes Kendari melakukan sejumlah langkah penanganan, dengan mengantongi Surat Keputusan (SK) Walikota tentang bahaya dan dampak DBD. Selanjutanya SK tersebut diberikan ke pemerintah kelurahan untuk di teruskan ke RT/RW hingga ke masyarakat, sejak Desember 2015 lalu. Dinkes juga meneruskan SK tersebut ke Puskesmas, dengan tujuan agar Puskesmas menggerakan dan mensosialisasikan ke masyarakat. Dinkes juga menyurat ke Diknas Pendidikan dan Kebudayaan untuk diteruskan ke sekolah-sekolah, supaya kader-kader sanitasi sekolah bisa berjalan.Bidang Promosi Kesehatan (Promkes) juga sudah melakukan penyuluhan keliling akan bahaya DBD. Dilakukan pula Abatesasi di Puskesmas, yang dibagikan secara gratis. Sebagai langkah pengendalian, Dinkes melakukan fogging atau pengasapan di berbagai area di Kota Kendari.(C)Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan