Begini Penjelasan Wabup Konawe Terkait Program Satu Juta Ekor Sapi

  • Bagikan
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara saat membawakan sambutannya di acara Bursa Inovasi Desa (Foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM)
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara saat membawakan sambutannya di acara Bursa Inovasi Desa (Foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Salah satu program monumental pemerintahan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dan Wakilnya, Gusli Topan Sabara adalah program satu juta ekor sapi untuk warga Konawe.

Saat program ini dipaparkan dalam debat visi misi di momen Pilkada beberapa bulan lalu, program ini sempat diremehkan oleh para lawan politik. Namun, diawal pemerintahnnya Kery-Gusli tetap pada komitmennya dan aktif mensosialisasikan gerakan satu juta ekor sapi tersebut.

Gusli mengungkapkan, pihaknya punya program besar dalam peningkatan taraf hidup masyarakat Konawe. Dua program itu, yakni program satu juta gabah dan satu juta ekor sapi.

Untuk mewujudkan program satu juta ekor sapi, Pemda Konawe akan bekejasama dengan pemerintah desa. Caranya dengan mengawinkan program Dana Desa (DD) yang digelontorkan pemerintah pusat dengan program ini.

Gusli kemudian menjelaskan ilustrasinya. Misalnya, Pemda Konawe akan memberi dua ekor sapi jantan kepada kepala keluarga (KK) yang berhak menerimanya untuk kemudian diternakan. Peternak akan diberi waktu selama 7 bulan untuk menggemukan sapi-sapi yang telah diberikan.

Untuk membiayai hidup selama 7 bulan pemeliharaan ternak, warga peternak akan diberi insentif atau pinjaman dari desa, dalam hal ini BUMDes. Pinjaman itu senilai Rp3,5 juta. Dana itulah yang bisa dipakai peternak untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya selama beternak sapi.

Setelah 7 bulan kemudian, Pemda akan menarik sapi-sapi yang telah digemukan dan menjualnya ke Bulog yang siap menadah. Jika 1 ekor sapi di asumsikan seharga Rp10 juta, maka untuk 2 ekor sapi yang diberikan kepada setiap KK, memiliki harga senilai Rp20 juta.

Uang hasil penjualan itu, akan diberikan kembali kepada warga peternak, namun tak semuanya. Terlebih dahulu, Pemerintah akan melakukan pengembalian terhadap dana insentif yang pernah diberikan BUMDes kepada petani, senilai Rp3,5 juta.

Kemudian, senilai Rp15 juta dari dana hasil penjualan sapi tersebut barulah akan diberikan kepada warga peternak. Lalu, sisanya yang Rp1,5 juta akan diberikan kepada BUMDes sebagai dana tanganan untuk pengembangan program.

“Dengan demikian, program satu juta ekor sapi berjalan. Masyarakat langsung mendapatkan ekses manfaatnya. Begitu pun dengan usaha BUMDes,” jelas Gusli.

Lanjut Gusli, dengan mengimplementasikan program tersebut ia memproyeksi kalau BUMDes se-Kabupaten Konawe nantinya akan memiliki dana abadi sekira Rp900 M, dalam jangka waktu 5 tahun.

Laporan: Mas Jaya
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan