Belasan Rumah Warga di Kelurahan Lalodati Kendari Terendam Banjir 

  • Bagikan
Kondisi rumah warga RT 08 Kelurahan Lalodati terendam banjir, (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)
Kondisi rumah warga RT 08 Kelurahan Lalodati terendam banjir, (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Belasan rumah warga yang ada di RT 08 Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur pada Kamis (28/1/2021) sore. Bahkan tiga diantaranya nyaris tenggelam.

Tiga rumah tersebut milik keluarga La Handa, La Aba, dan Mansur yang letaknya tak jauh dari Kantor Kelurahan Lalodati. Ketinggian air dipekarangan rumah tersebut mencapai lebih dari satu meter.

Salah seorang pemilik rumah, La Handa mengungkapan banjir itu disebabkan meluapnya air dari saluran drainase jalan.

“Beginilah kondisinya pak, setiap kali turun hujan rumah kami selalu kebanjiran. Tapi yang ini sangat parah, karena air sampai lewat jendela rumah,” kata La Handa, Jumat (29/1/2021).

Tokoh adat Muna ini menceritakan, banjir yang melanda rumahnya dan dua tetangganya sudah sering terjadi. Bahkan menurutnya, setiap kali turun hujan rumahnya selalu kebanjiran. Terlebih setelah tetangga rumahnya menimbun pekarangannya yang sebelumnya menjadi saluran air saat terjadi volume air besar.

“Mulai Tahun 1970 memang disini tiap tahun selalu tergenang air setiap turun hujan. Tapi saat itu tidak separah sekarang ini. Dulu selesai hujan airnya langsung surut karena ada tempat lewatnya air, tapi sekarang sudah ditimbun,” tuturnya.

Di jalan poros tersebut, pemerintah sebenarnya sudah membuat saluran untuk mengantisipasi banjir. Bahkan menjelang akhir 2020 lalu, drainase tersebut kembali diperlebar karena tidak mampu menampung volume air saat hujan deras. Sayangnya, proses pelebaran ini tidak tuntas dan mentok di depan rumah La Aba. Hal ini terkendala karena adanya sebagian warga lainnya yang tidak setuju lahannya digunakan untuk keperluaan perluasan drainase tersebut.

La Handa pun mengaku sering mengadukan persoalan yang dihadapinya ke pemerintah kelurahan setempat.

“Tapi sampai saat ini belum ada solusi. Saya juga heran sudah tiga lurah (di Loladati, red) berganti tapi tidak ada solusi. Pernah saya tawarkan untuk pelebaran drainase dengan merelakan sebagian lahanku digusur, tapi ternyata tetangga di sebelah rumah tidak mau dia digusur pagarnya. Ini masalahnya sekarang,” ucapnya.

Korban banjir lainnya, La Aba mengharapkan pemerintah kota segera mencarikan solusi terkait persoalan banjir ini.

“Mudah-mudahan Pak Walikota bisa segera merespon persoalan ini,” harap La Aba. (B)

Laporan: La Niati
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan