Berani Coba Makanan ‘Beracun’ dari Mubar?

  • Bagikan
Pelaksana Tugas Sekda Mubar, L.M Husein Tali memegang sajian kolope di stand rumah adat eks MTQ Kendari. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Dalam ‘Pesona Halo Sultra’ ke-53, Kabupaten Muna Barat (Mubar) memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan salah satu makanan yang terbilang cukup unik di kalangan masyarakat daerah lainnya. Bahkan paling asik dijadikan cemilan saat sedang bersantai.

Namanya Kolope, salah satu jenis umbi-umbian yang dijadikan makanan khas Mubar sejak dulu. Sebelum mengkonsumsinya, ternyata terbilang sulit dalam hal pengolahan Kolope.

Dijelaskan Pelaksana Tugas Sekda Mubar, L.M Husein Tali, kolope merupakan tanaman liar yang tumbuh di hutan. Bahkan jarang dipelihara masyarakat setempat karena sifatnya yang beracun dan hanya bisa didapatkan pada musim kemarau.

Dalam pembuatannya baiknya dilakukan secara gotong royong, sebab perlu dilakukan perendaman di sungai selama empat hari empat malam atau lebih dari itu yang dikenal dengan sebutan Ungkame. Hal ini ditujukan untuk menghilangkan racun sebelum dikonsumsi. Setelah perendaman, kemudian dikeringkan menggunakan tirisan terbuat dari kulit kayu yang disebut dengan bahasa Muna Kalebha. Setelah itu kolope siap diracing sesuai selera masing-masing, misalnya dikukus dan ditaburkan parutan kelapa atau dimakan bersama  kansialo atau ikan kering dan sayur bening.

“Kolope merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian yang memiliki daun yang lebar, batangnya yang berduri dan umbinya besar berbulu. Pengolahan kolope ini apabila tidak diolah dengan baik maka akan menyebabkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya,” ucap Husein, Minggu (23/04/2017).

Untuk melihat langsung makanan kolope ini, pemerintah kabupaten juga menyediakannya di stand rumah adat Mubar di eks MTQ Kendari.

Laporan: Akhir Sanjaya

  • Bagikan