Berbagi di Bulan Ramadan, Salimah Kendari Sambangi Warga Kurang Mampu

  • Bagikan
Ketua PD Salimah Kota Kendari, Sri Lestari memberikan paket sembako kepada warga kurang mampu di wilayah setempat, Jumat (8/6/2018). (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)
Ketua PD Salimah Kota Kendari, Sri Lestari memberikan paket sembako kepada warga kurang mampu di wilayah setempat, Jumat (8/6/2018). (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pengurus Daerah Persatuan Muslimah (Salimah) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyantuni dan memberikan infak kepada sejumah warga kurang mampu, Jumat (8/6/2018). Kegiatan bertema “Menanggung Kepedulian Sosial di Bulan Ramadan 1439 Hijriah” tersebut, juga menyambangi pesantren Tahfidz Baitul Quran di Kelurahan Anggoeya.

Ketua Salimah Kota Kendari, Sri Lestari, mengatakan aksi sosial itu telah berlangsung sepuluh tahun terakhir dengan lokasi berbeda-beda. Dalam kesempatannya itu, paket sembako disalurkan kepada yang berhak.

“Sumbang yang kami berikan paket sembako. Kondisi tempat tinggal, tempat tidur, dan memasak sudah satu area, ini cukup memprihatinkan,” kata Sri Lestari.

Pihaknya berharap, paket sembako dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan jelang Idul Fitri yang tinggal menghitung hari.

“Harapannya diberikannya paket ini, maka rasa cinta mereka terhadap orang-orang di sekitarnya bahwa, begitu banyak orang yang peduli dengan mereka dan semoga mereka lebih khusu dalam beribadah di bulan puasa,” tambah Sri Lestari kepada SultraKini.Com.

Foto bersama Pengurus Daerah Salimah Kota Kendari bersama anak-anak Pesantren Tahfidz Baitul Quran, Jumat (8/6/2018). (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)
Foto bersama Pengurus Daerah Salimah Kota Kendari bersama anak-anak Pesantren Tahfidz Baitul Quran, Jumat (8/6/2018). (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)

Sementara di pesantren Tahfidz Baitul Quran, pengurus Salimah disambut baik oleh anak-anak pesantren. Momen tersebut juga dirangkaikan dengan buka puasa bersama 170 peserta hafiz Quran dan 20 pembina.

Paket sembako juga tak lupa diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Sebelum kami memberikan bantuan, kami sudah melakukan survei, bahwa di tempat ini dikiranya tempat orang yang mampu padahal di pesantren ini gratis dan ekonominya banyak yang tidak mampu. Mereka jauh dari orang tua sehingga dengan hadirnya kita, sedikit menghibur mereka dan anak-anak lebih semangat,” jelasnya.

 

Laporan: Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan