Bertemu Hugua, Nelayan Kendari: Mereka itu Tidak Lepas dari Kami

  • Bagikan
Hugua (baju merah) bertemu para nelayan di PPS Kendari. (Foto: Gugus Suryaman/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara nomor urut 2, Ir. Hugua, melakukan kunjungan silaturahmi kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Kamis (21/6/2018). Kunjungan dadakan ini sontak membuat para nelayan yang sedang beraktivitas kaget lantas bersalaman dan bersorak seraya mengacungkan dua jari.

Hugua bersilaturmi sekaligus berdialog dengan warga, sebelum pemilihan gubernur digelar pada 27 Juni 2018 mendatang. Pasangan Asrun ini menyapa mereka hingga di atas kapal nelayan.

“Bila pasangan Asrun dan Hugua terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Sultra, maka akan memberikan bantuan kapal dan alat tangkap ikan secara gratis,” kata Hugua di hadapan nelayan.

Menurutnya, potensi kelautan Sulawesi Tenggara sangat besar. Sebab berada di antara perairan Laut Banda dan Laut Flores. Hasil lautnya berkualitas ekspor, namun jangkauan nelayan masih belum cukup mengeksplorasi kekayaan alam itu. Penyebabnya, daya jelajah kapal yang dimiliki masih terbatas kapasitasnya. Inilah yang menjadi program Asrun-Hugua saat terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra periode 2018-2023.

“70 persen masyarakat kita adalah petani dan nelayan, APBD kita harus banyak berpihak kepada mereka,” kata Hugua.

Salah seorang nelayan setempat, Andus, yang ditemui terpisah usai silaturahmi dengan Hugua, mengaku sangat mendukung pasangan Asrun dan Hugua. Sebab kedua sosok itu sangat dekat dengan mereka. Asrun yang pernah menjabat Wali Kota Kendari selama dua periode telah banyak memberi perhatian kepada mereka, termasuk putranya yang menggantikan sebagai wali kota.

Demikian pula dengan Hugua, yang ternyata memiliki orang tua angkat yang tinggal di kawasan pelabuhan samudera. “Mereka berdua ini tidak lepas dari kita nelayan di sini. Semua dekat dengan kita. Makanya gambarnya mereka di sana itu tidak ada yang berani ganggu,” ujar Andus dengan aksen Bugisnya.

Ilyas, salah seorang kapten kapal penangkap ikan, menyayangkan proses hukum yang menimpa Asrun. Namun kata dia, dukungan para nelayan kepada pasangan Asrun-Hugua tetap kompak. Puluhan kelompok nelayan di kawasan ini satu suara. Apalagi hanya Paslon nomor dua yang paling besar memberi perhatian.

Usai berdiskusi dengan nelayan, Hugua juga mengunjungi perusahaan pengolahan ikan yang berada di area PPS Kendari. Ia melihat langsung proses packing ikan gurita yang akan diekspor melalui Makassar. Di tempat ini, Hugua berdiskusi dengan karyawan.

Hugua juga sempat mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari. Di tempat ini, Hugua menemui para pemulung yang sehari-hari mengais rezeki dengan mengumpulkan sampah-sampah yang masih bernilai ekonomi untuk dijual.

Di TPAS Puuwatu, Hugua mendapatkan banyak informasi tentang peran pemulung dalam membantu pemerintah menjaga kebersihan.

“Peran pemulung tidak bisa diabaikan. Justru peran mereka ini harus mendapat perhatian khusus pemerintah. Makanya saya salut, Pemkot Kendari mendirikan kampung mandiri energi. Ini bentuk perhatian. Bila paslon Asrun dan Hugua terpilih, perhatian ini akan lebih ditingkatkan, ” tegas Hugua.

Setelah berdialog, Hugua kemudian melihat langsung gas metan yang menjadi sumber energi bagi warga pemulung yang tinggal di Kampung Mandiri Energi. Gas metan yang dijadikan sumber energi untuk keperluan memasak, listrik rumah tangga, bersumber dari sampah yang dibuang di TPAS Puwatu.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan