Bertemu Wapres Iran, Menko PMK Ceritakan Program Pemberdayaan Perempuan dan Anak

  • Bagikan
Pertemuan Menko PMK, Puan Maharani dengan Wakil Presiden Iran, Masuomeh Ebtekar sehubungan upaya kerja sama antar negara, Rabu (2/5/2018). (Foto: Dok.Kemenko PMK)

SULTRAKINI.COM: Pemerintah Indonesia melalui Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus mendorong upaya kerja sama dengan pemerintah Iran, khususnya bidang pemberdayaan perempuan dan anak. Kedekatan kedua negara tersebut, diharapkan bisa meningkatkan kerja sama di bidang lainnya, termasuk ekonomi.

“Kedepan, diharapkan kerja sama yang sudah baik ini dapat meluas lagi ke bidang-bidang lainnya termasuk ekonomi,” kata Menko PMK, Puan Maharani dalam pernyataannyausai menerima kunjungan Wakil Presiden Iran, Masuomeh Ebtekar di ruang pertemuan utama kantor Kemenko PMK, Rabu (2/5/2018).

Peluang kerja sama bidang perempuan dan anak, dijelaskannya, berupa upaya perlindungan, penguatan pendidikan, kesehatan, sa pai kemandirian ekonomi. Hal ini dinilai bahwa pendidikan bagi perempuan dan anak-anak sangat penting demi peranannya membangun negara.

“Dibidang politik, kami terus mendorong keterpenuhan kuota 30 persen untuk perempuan di parlemen agar perempuan dapat mewakili suara kaumnya. Kami punya Program Keluarga Harapan (PKH) yang dapat melatih perempuan Indonesia untuk mandiri secara ekonomi, sambil coba menyehatkan keluarganya dengan memberikan makanan bergizi,” terangnya.

Perempuan Indonesia juga diberdayakan dengan memanfaatkan program Dana Desa. Diharapkan para ibu di desa, menciptakan bahan pangan penuh gizi menggunakan bahan pangan lokal yang menjadi potensi di desa itu. Dirinya memaparkan, sejumlah program bantuan bagi warga miskin juga dilakukan, seperti Kartu Indonesia Pintar. ‘Kartu sakti’ bagi anak-anak kurang mampu ini telah dibagikan sekira 19,7 juta anak sekolah. Termasuk Kartu Indonesia Sehat yang ditargetkan bisa menggratiskan pelayanan kesehatan pada 2019.

“Melalui koordinasi antar kementerian teknis yang berada di lingkup koordinasi Kemenko PMK, saya akan minta terutama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk menindaklanjuti peluang kerja sama dengan Iran ini. Begitu juga peluang kerja sama bidang lingkungan hidup. Indonesia siap berbagi pengalaman dan diajak bekerjasama. Khusus untuk ekonomi perempuan, kita berharap kerja sama kedua negara di bidang ini dapat menciptakan para perempuan yang dapat menjaga tidak hanya keluarganya tetapi ekonomi keluarganya,” jelasnya.

Madame Masoumeh, menurut Menko PMK, sebenarnya sudah empat kali datang ke Indonesia sejak menjabat sebagai Wapres Iran. Disampaikan Menko PMK, Wapres Iran sangat peduli dengan kelestarian lingkungan, penangananan masalah sampah plastik, dan menjaga mata air dan berharap banyak terjalin kerja sama dengan Indonesia.

Di pertemuan itu, kata dia, Wapres Iran juga berbagi cerita tentang pemberdayaan perempuan di Iran. Para perempuan Iran, menurut Madame Mousameh, saat ini diketahui sangat sibuk mengejar pendidikan dan sudah 27 persen di antaranya merupakan perempuan dengan pendidikan tinggi.

“Kami memberikan pendidikan tambahan bagi mereka yang mau merintis usaha, mulai dari pelatihan, pengelolaan, hingga marketingnya. Kami berikan pula mereka pelatihan teknologi informasi agar nantinya mereka dapat memasarkan hasil usaha mereka bahkan ke dunia,” kata Madame Mousameh.

Pertemuan pagi itu, diakhiri dengan undangan Madame Mousameh kepada Menko PMK untuk datang mengunjungi Iran dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas sambutan hangat Pemerintah Indonesia kepada Delegasi Iran yang dipimpinnya. Menko PMK dalam pertemuan pagi ini didampingi oleh Seskemenko PMK, jajaran deputi, staf ahli, dan staf khusus.

 

Sumber: Kemenko PMK

  • Bagikan