Bhabinkamtibmas di Buton Dapat Penghargaan Dihari Pendidikan Nasional

  • Bagikan
Nampak Brigadir Arianto salah seorang Bhabinkamtibmas Kelurahan Takimpo dan Holimbo saat berpose dengan sejumlah anak didiknya. (Dok Arianto untuk SULTRAKINI.COM)
Nampak Brigadir Arianto salah seorang Bhabinkamtibmas Kelurahan Takimpo dan Holimbo saat berpose dengan sejumlah anak didiknya. (Dok Arianto untuk SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Di Hari Pendidikan Nasional (Hariknas), salah seorang Bhabinkamtibmas Polres Buton Kelurahan Takimpo dan Holimombo, Brigadir Arianto mendapatkan penghargaan dari Dinas Pendidikan setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, Harmin mengatakan, penghargaan yang diberikan tersebut merupakan bukti keseriusan pihaknya kepada Brigadir Arianto karena telah berpatisipasi dalam pemberantasan buta aksara dan peningkatan mutu pendidikan di wilayah itu.

“Kami sangat menghargai itu atas keaktifan beliau (Brigadir Arianto) meningkatkan mutu pendidikan di masyarakat,” kata Harmin kepada Sultrakini.com di Pasarwajo, Kamis (2/5/2019).

Menurut Harmin, penghargaan dalam bentuk piagam tersebut tidak sebanding jika dinilai dengan materi. Lanjut dia, mengenai sarana dan prasarana seperti buku-buku bacaan dan gedung pustaka untuk memudahkan anak-anak di dua kelurahan tersebut belajar membaca. Pihaknya, tetap akan berupaya membantu jika ada laporan secara resmi disampaikan ke dinas yang dipimpinnya itu.

“Kalo buku-buku dan sarana jika dilaporkan kami akan upayakan, memang kami sadari pasti ada kendala, kalo butuhkan ruangan khusus kita bisa carikan solusinya,” ujarnya.

Sementara itu ditempat terpisah, Brigadir Arianto mengatakan perpustkaan keliling yang dilakukannya dengan menggunakan kendaraan dinas (motor dinas) dari kepolisian tersebut sudah dilakukan sejak 2015 lalu. Dirinya memanfaatkan box motor dinas itu untuk membawa buku-buku bacaan yang akan diajarkan kepada anak-anak di dua kelurahaan tersebut.

“Saya gunakan motor dinas, bukunya simpan di dalam box, dan alhamdulillah mereka (anak-anak) sangat senang saya ajari membaca, dan itu sudah saya lakukan sekitar tahun 2015,” katanya.

Awalnya, kata Arianto, perpustakaan keliling tersebut dilakukan, ketika dirinya melihat banyaknya anak-anak yang hanya menghabiskan waktunya untuk bermain. Sehingga, ia berinisiatif memanfaatkan momen bermain anak itu dengan belajar membaca.

“Jadikan saya sekalian patroli, karena saya lihat banyak anak-anak bermain, makanya saya berinisiatif memanfaatkan waktu untuk mengajar mereka membaca, karenakan membaca itu jendela dunia,” ujarnya.

Arianto mengaku, mendapatkan buku-buku bacaan berupa buku dongeng, buku ilmu pengetahuan dan lainnya tersebut ia peroleh dari temannya. Namun, ia bersyukur saat ini, sudah tergabung dalam pustaka Indonesia dan juga sudah ada group khusus literasi.

“Jadi rata-rata anak-anak kelas dua dan tiga itu belum bisa membaca, tapi alhamdulillah sekarang sudah ada perubahan, yang saya ajar itu bukan hanya anak-anak, tapi ibu-ibu juga, tapi memang mayoritas anak-anak,” sebutnya.

Diakahir wawancara, Arianto berharap kepada pemerintah bisa dibuatkan bangunan pustaka sehingga anak-anak bisa fokus belajar dan jadwal belajar membacanya juga bisa lebih teratur.

Laporan: La Ode Ali
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan