BI Dorong GNNT Melalui Kendari Food Festival 2018

  • Bagikan
Pembukaan KFF 2018 di lapangan kantor Wali Kota Kendari. Di festival ini, pengunjung bisa bertransaksi non tunai. (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mendorong Gerakan Nasional Non Tunai dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Kendari. Misalnya, mendukung GNNT pada penyelenggaraan Kendari Food Festival (KFF) 2018 di lapangan upacara kantor Wali Kota Kendari.

“Dalam acara yang diselenggarakan untuk mendorong UMKM di bidang usaha kuliner, BI mengajak masyarakat dan pedagang untuk menggunakan transaksi non tunai dalam setiap transaksi pembayaran,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra, Minot Purwahono, Jumat (9/3/2018).

BI menggandeng empat bank yang menyediakan sarana transaksi tersebut, di antaranya Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Central Asia.

Implementasi transaksi non tunai selama pelaksanaan KFF 2018, diharapkan masyarakat Kota Kendari dapat merasakan secara langsung keunggulan transaksi non tunai yang memberikan kemudahan, kecepatan, keamanan, dan efisiensi untuk membentuk kebiasaan bertransaksi non tunai.

“Untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap kepada masyarakat tentang transaksi non tunai, pada kesempatan ini (KFF) juga diselenggarakan talkshow seputar GNNT,” ucap Minot Purwahono.

Pembayaran secara non tunai memberikan banyak manfaat bagi perekonomian. Selain kemudahan, kecepatan, keamanan, dan efisiensi juga meningkatkan akses masyarakat kepada lembaga keuangan.

“Agar mengurangi biaya pengelolaan uang tunai serta menekan potensi kebocoran/penyalahgunaan,” jelasnya.

Metode pembayaran non tunai yang digunakan selama kegiatan berlangsung, yaitu uang elektronik berbasis server yang disediakan oleh empat bank yang pertama kali diselenggarakan di Kota Kendari secara bersama-sama.

“Penggunaan uang berbasis server ini dilakukan dengan pertimbangan lebih praktis dan tidak memerlukan perangkat EDC (Electronic Data Capture),” Ungkap Minot.

Laporan: Rifin

  • Bagikan