BI Sultra Prediksi Naiknya Harga Cukai Rokok Dorong Inflasi

  • Bagikan
Ilustrasi
Ilustrasi

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Februari 2021, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (KPwBI Sultra) memprediksi inflasi Sultra akan tetap terjaga meskipun sedikit mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. 

Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto, mengatakan bahwa inflasi akan meningkat karena disebabkan oleh fenomena La Nina yang berdampak pada penurunan produksi komoditas sayur-sayuran di Sultra. 

“Disamping itu, berakhirnya masa panen raya padi dan rencana kenaikan harga cukai rokok dapat mendorong peningkatan inflasi pada periode mendatang. Meskipun demikian, penurunan harga komoditas bawang dapat menghambat peningkatan tekanan inflasi pada periode tersebut,” ungkap Bimo, Selasa (2/2/2021).

Olehnya itu, menyikapi berbagai tantangan yang akan dihadapi pada periode mendatang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra bersama dengan TPID Kabupaten/Kota berkomitmen untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi termasuk dalam pemanfaatan data dan informasi untuk pengendalian inflasi pada tahun 2021. 

“Salah satu upaya yang dilakukan yakni perbaikan mekanisme pengadaan dengan Kementrian Pertanian terkait komoditas cabai dan bawang,” terangnya. 

(Baca juga: 1 Februari 2021 Cukai Rokok Resmi Naik, Ini Rinciannya)

Selain itu, peningkatan kerjasama antardaerah sebagaimana dengan MoU yang telah ditandatangi oleh Gubernur dan seluruh Bupati/Walikota pada tahun 2019 juga akan terus dilakukan. 

“Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga kestabilan pasokan di seluruh wilayah Sultra sehingga mampu menstabilkan harga komoditas,” tambahnya.

Tercatat pada Januari 2021, Sultra mengalami deflasi sebesar 0,39 persen mtm. Penurunan inflasi -0,39 persen ini disebabkan oleh pasokan yang relatif terjaga, cuaca yang kondusif dan  permintaan yang menurun sesuai polanya pasca libur natal dan tahun baru.

Dengan pencapaian inflasi bulanan tersebut, maka inflasi tahunan Sultra pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,48 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan inflasi tahunan pada bulan Desember 2020 yang tercatat sebesar 1,33 persen (yoy). (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamri
n

  • Bagikan