Biaya Bongkar Muat di Pelabuhan Panggulubelo Dikeluhkan Pengusaha

  • Bagikan
Rapat pertemuan bersama Pemda Wakatobi, pihak Tenaga Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Panggulubelo dan Shabandar ranting Wangi-wangi di Gedung Wanita (24/10/2017). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Biaya bongkar muat barang di Pelabuhan Panggulubelo, Kecamatan Wangi-wangi selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi dikeluhkan para pelaku usaha.

Menurut Salah seorang Pengusaha yang tergabung dalam Dalam Gerai Maritim Wakatobi, Runali, biaya bongkar barang ringan per kontainer pihaknya harus mengeluarkan Rp 1 juta. Sementara barang berat Rp 1,2 juta per kontainer. Padahal aktivitas yang sama di Pelabuhan Kendari dan Baubau, Sulawesi Tenggara, biaya hanya dikeluarkan Rp 300 ribu untuk barang ringan per kontainer dan Rp 600 ribu untuk barang berat per kontainer.

“Kalau Rp 500 per kontener itu wajar saja, tapi kalau sampai Rp 1,2 juta, dimana dasar hukumnya,” kata Runali di pertemuan bersama Pemda Wakatobi, pihak Tenaga Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Panggulubelo dan Shabandar ranting Wangi-wangi di Gedung Wanita, Selasa (24/10/2017).

Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Wakatobi, Kamaruddin mengatakan pihaknya akan menindaklanjutinya dengan membuka aturan yang mendasari besaran biaya tersebut. “Kita harus buka aturannya dulu, supaya, buruh juga tidak dimatikan karena kita juga ini butuh buruh,” kata Kamaruddin.

Polemik itu juga ditanggapi Kepala TKBM Pelabuhan Panggulubelo, La Alimu. “Pada dasarnya kan pengusaha ingin mengeluarkan modal kecil dan untung besar, moto para pekerja juga, bekerja sedikit lalu mendapatkan upah yang besar,” kata La Alimu.

Hingga rapat usai belum ada solusi yang diambil masing-masing pihak dan tetap mempertahankan argumennya.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan