BKKBN RI Dukung Pencanangan Kampung KB di Muna

  • Bagikan
Deputi bidang advokasi penggerakan dan informasi (ADPIN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Dr. Abidin Syah Siregar berfoto bersama Bupati Muna dan peserta diaolog. Foto: Ar

SULTRAKINI.COM: MUNA – Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Dr. Abidin Syah Siregar mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah (Pemda) Muna atas pencanangan program Kampung KB.

Hal tersebut diungkapkan Abidin Syah Siregar dalam dialog yang digelar bersama tokoh masyarakat di Rumah Jabatan Bupati Muna atau Galampano Kantolalo, Senin (10/10/2016) yang dirangkaikan dengan penyerahan Buku Profil Hasil Pendataan Keluarga Kabupaten Muna tahun 2015 oleh Deputi ADPIN BKKBN RI kepada Bupati Muna secara simbolis.

Dalam kunjungannya di Kabupaten Muna, Abidin dijadwalkan hadir untuk meresmikan Kampung KB Pemda Muna di Desa Bungi Kecamatan Kontunaga, Selasa (11/10/2016).

“Bagi masyarakat Muna ini menjadi tantangan yang tidak ringan, karena  hasil pendataan keluarga, kita temukan kenyataan bahwa jumlah anak pada setiap pasangan usia subur cukup banyak, artinya banyaknya anak pada setiap pasangan keluarga itu menjadi tambahan beban pada pasangan keluarga sehingga keluarga itu menjadi sulit untuk menerapkan, merencanakan yang baik dan pasti bagi masa depan anaknya. Itulah tantangannya,” kata Abidin.

Dijelaskannya dalam kunjungan kali ini, pihaknya juga akan melakukan Sosialisasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadarkan masyarakat dalam membangun keluarga berkualitas melalui konsep berencana.

“Berencana yang dimaksud mulai dari berencana usia pernikahan, berencana jumlah anak yang akan dilahirkan sampai kepada berencana membangun keluarga berkualitas berdasarkan delapan fungsi keluarga yang sudah menjadi konsep nasional,” tambahnya.

Selain itu, Abidin Juga menghibau masyarakat Muna agar berhati-hati dalam berinvestasi, serta memastikan anaknya cukup gizi, dan mengenyam pendidikan.

Menurutnya, pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu tantangan bagi masyarakat di Kabupaten  Muna. Diketahuinya di kabupaten Muna masih ada ribuan anak usia sekolah namun tidak sekolah.

“Anak yang sampai tidak sekolah itu mungkin anak yang ke lima atau anak yang ke enam dalam keluarga. Padahal satu saja anak tidak sekolah itu bisa menjadi masalah buat Indonesia. Mari bangun keluarga berencana untuk keluarga berkualitas,” tegasnya.

Dikesempatan tersebut, Bupati Muna, Rusman Emba memaparkan, bahwa Muna Induk yang terdiri dari 197 Desa dan 22 Kecamatan memiliki jumlah penduduk berkisar 250 ribu jiwa, dengan penyebaran penduduk banyak diluar daerah seperti di Ambon dan Negara Malaysia.

“Alhamdulillah sebetulnya jumlah penduduk kabupaten Muna itu penyebarannya banyak diluar daerah.” kata Rusman Emba.

Sementara itu Berdasarkan Pendataan Keluarga ADPIN BKKBN RI, dari 250 ribu jiwa jumlah penduduk Kabupaten Muna, masih ada sekitar lebih dari 7000 anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Selain itu sekitar 70 persen sampai 80 persen penduduk Muna hanya lulusan SD.

Dialog ini dimulai sekitar pukul 20.40 Wita, dan dibuka dengan penampilan tarian khas Muna yakni tari Linda oleh siswi SMAN Negeri 1 Raha. Hadir dalam dialog unsur Muspida, Kapolres Muna, Yudith Satriya Hananta, Dandim 1416/Muna, Letkol Hendra Gunawan, BKKBN Provinsi, Ka Kesbangpol, SKPD, Camat, Lurah, Ibu-ibu.

  • Bagikan