BMKG: Gempa Susulan di Lombok sampai 127 Kali, Korban Jiwa 82 Orang

  • Bagikan
Gempa di Lombok Utara, NTB, magnitudo 5,4 SR kedalaman 10 km pada 6 Agustus 2018 pukul 07:28:19 WIB. (Foto: BMKG)
Gempa di Lombok Utara, NTB, magnitudo 5,4 SR kedalaman 10 km pada 6 Agustus 2018 pukul 07:28:19 WIB. (Foto: BMKG)

SULTRAKINI.COM: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mencatat 127 gempa susulan terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat hingga Senin (6/8/2018).

“Gempa Bumi Lombok magnitudo 7 sampai pukul 07.00 WIB tercatat sebanyak 127 gempa bumi susulan,” dalam laporan BMKG.

Dikutip dari laman resmi BMKG, hingga Senin (6/8) pagi, Lombok Utara masih dilanda gempa dengan magnitudo 5,4 kedalaman 10 km pukul 07:28:19 WIB.

Peristiwa tersebut berakibat 82 korban meninggal. Data terbaru ini dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat pada Senin (6/8) pukul 04.00 Wita.

“Daerah terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tumur, dan Kota Mataram,” terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dikutip dari Antara.

Ada pula ratusan korban luka dan kebanyakan dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit, dikarenakan kondisi bangunan yang rusak dan dikhawatirkan akan terjadi gempa susulan. Jatuhnya banyak korban diakibatkan tertimpa bangunan yang roboh.

Ribuan rumah juga mengalami kerusakan sedang hingga parah. Ribuan warga mengungsi ke tempat lebih aman, salah satunya di bukit.

Tim evakuasi gabungan terus menyisir keberadaan korban lainnya, sekaligus melakukan pendataan dari dampak gempa.

Tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirim kel okasi. Dua helikopter untuk mendukung penanganan darurat juga dikirim.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menerangkan gempa magnitudo 7 yang berpusat di lereng Gunung Rinjani, NTB merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu. BMKG juga mengeluarkan peringatan tsunami.

“Mengenai pust gempanya sama dengan gempa bumi yang terjadi tanggal 29 Juli 2018 lalu, BMKG menyatakan gempa bumi ini merupakan gempa bumi utama dari rangkaian gempa bumi yang terjadi sebelumnya,” jelas Dwikorita dalam konferensi persnya di Jakarta, Minggu (5/8/2018) malam.

Lombok beberapa kali dilanda gempa. Tercatat 29 Juli lalu gempa bermagnitudo 6,4 tak hanya dirasakan di Lombok, wilayah Bali dan Sumbawa juga ikut terdampak. Gempa tetonik ini terjadi sekitar pukul 05.47 WIB berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Provinsi NTB pada kedalaman 24 km. Ini dikategorikan gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik Flores yang dipicu deformasu batuan dengan mekanisme pergerakan naik. BMKG sewaktu itu menerangkan gempa tidak berpotensi tsunami.

Gempa susulan pun terus terjadi, bahkan sampai 280 kali gempa dengan magnitudo 5,7.

Dari berbagai sumber
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan