BNBP Jelaskan Video Pengusiran Viral Relawan di Palu

  • Bagikan
Capture video viral relawan

SULTRAKINI.COM: Sebuah video berdurasi 7 menit 31 detik tengah viral di media sosial Rabu (10/10/2018). Dalam video tersebut memperlihatkan seorang pria memakai seragam hitam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedang menjelaskan pengusiran yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu, selain itu terlihat juga sejumlah relawan membersihkan perlengkapan dan tenda.

“Teman-teman BPBD dan relawan-relawan di sini diusir oleh pemerintah. Kami dituduh mencuri, padahal niat kami baik, membantu warga Palu yang kita dapat yah diusir dikira pencuri,” ujarnya melalui video tersebut.

Salah seorang relawan asal Kepulauan Banggai berkomentar bahwa, dia merasa sangat kecewa dengan perlakuan oknum pejabat Bappeda Sulteng kepada para relawan.

“Seharusnya warga Palu menyambut kita, mensupport agar status tanggap darurat di Palu bisa cepat selesai. Ini malah pemerintahnya yang memperlakukan kita seperti ini, tapi kita mengalah saja,” ungkapnya.

“Kita sudah tahu bersama-sama, jika kita tiba di sini dengan kondisi yang kosong setelah bencana, apalagi ditambah oknum masyarakat yang memang melakukan penjarahan, kenapa kami yang dituduh, niat kami baik,” tambahnya.

Terkait hal itu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan tidak ada pengusiran relawan oleh Bappeda Sulteng.

“Saya telah mengonfirmasi hal itu kepada beberapa pihak. Bukan diusir tapi dipindahkan ke halaman Kantor BPBD, supaya memudahkan koordinasi. Halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk apel Aparatur Sipil Negara (ASN),” ujar Sutopo di Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Sutopo mengatakan, sejak H+3 gempa Palu, beberapa relawan memang mendirikan tenda di halaman Kantor Bappeda Sulteng. Sementara di bagian belakang Kantor Bappeda adalah relawan dari BPBD Kabupaten Banggai Kepulauan dan mereka mendirikan dapur umum. Sedangkan BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Bolsel, dan BPBD Bitung berada di halaman depan Kantor Bappeda.

“Gubernur Sulawesi Tengah juga mengatakan tidak ada istilah diusir. Yang benar adalah meminta Kepala BPBD Sulteng untuk merelokasi dan mengatur semua relawan yang ada di Kantor Bappeda, agar direlokasi ke kantor BPBD Provinsi Sulteng, karena Kantor Bappeda akan dipakai para ASN yang sudah mulai aktif sejak 8 Oktober 2018,” ujar Sutopo.

“Justru dengan adanya relawan BPBD dan lainnya sejak (2/10/208) dengan mendirikan tenda-tenda, ikut menjaga lingkungan Kantor Bappeda dari aksi oknum yang melakukan tindakan kriminal,” tambahnya.

Sutopo juga mengaku, Gubernur Sulawesi Tengah mengucapkan terimakasih atas dukungan, bantuan dan peran aktif relawan BPBD se-Indonesia yang memang hadir ke Kota Palu dan daerah terdampak bencana membantu korban bencana.

Dia juga mengakui adanya miss communication dalam penyampaian informasi sering terjadi di tempat bencana karena kondisi sudah lelah, kurang istirahat, dan banyak keterbatasan.

Laporan: Nadra Azzulani A Jamil (dari berbagai sumber)

  • Bagikan