BNNP Sultra Minta SMA Integrasikan Anti Narkoba di Tiga Mata Pelajaran

  • Bagikan
Kepala Bidang P2M BNNP Sultra, Harmawati. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Bidang P2M BNNP Sultra, Harmawati. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) menggelar rapat koordinasi program pemberdayaan masyarakat anti narkoba di lingkungan pendidikan, Kamis (18/7/2019).

Rapat tersebut dihadiri 40 peserta yang terdiri dari para Kepala BNN kabupaten/kota, Kasie P2M dan Kasie Rehab kabupaten/kota, se-Sultra, Kepala Biro Kesra Prov. Sultra, Kepala Kesbang Pol Prov. Kota Baubau dan Kab Muna, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kendari, para Kepala Sekolah dan Guru SMA se-kota Kendari.

Kepala Bidang P2M BNNP Sultra, Harmawati, mengatakanrapat koordinasi tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para kepala-kepala sekolah SMA agar bisa memahami program baru pengintegrasian anti narkoba pada tiga mata pelajaran.

“Ada tiga Mata pelajaran yang kita pilih untuk diintegrasikan anti narkoba khususnya P4GN yaitu Biologi, Penjaskes dan Agama, itu sudah ada kurikulumnya tinggal dimasukkan ke dalamnya, namun itu tidak berdiri sendiri,” kata Harmawati.

Selama ini, kata Harmawati, pengintegrasian dilakukan di tingkat SD dan SMP. Sedangkan di SMA hanya dilakukan melalui pengenalan lingkungan sekolah.

“Ketiga mata pelajaran ini sifatnya wajib diintegrasikan P4GN karena sudah ada Inpres: Nomor 6 tahun 2018, salah satu poinnya diknas harus mengintegrasikan anti narkotika baik di sekolah maupun di perguruan tinggi,” bebernya.

Sebagai percontoh pengintegrasian anti narkotika ini, BNNP Sultra bakal menerapkan di sepuluh sekolah terlebih dulu.

BNNP akan menindaklanjuti lagi pada 30-31 Juli 2019 dengan melibatkan langsung guru tiga mata pelajaran agar bisa dipahami lebih baik.

“Kita berharap pada kegiatan selanjutnya itu, sekolah bisa mengutus langsung guru-guru mata pelajarannya sehingga bisa langsung dipahami,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra diwakili oleh Kepala Bidang SMA Andi Asnawati Achmad, mengapresiasi hal tersebut.

“Kalau diintegrasikan dalam tiga mata pelajaran itu cukup kita apresiasi apalagi kalau ditambah lagi dengan pemasangan baliho anti narkotika disetiap sekolah itu sangat bagus sekali,” akunya usai pelaksanaanya rapat koordinasi, Kamis (18/7/2019).

Diknas juga siap mendorong hal tersebut demi keberlanjutan masa depan generasi muda yang bebas dari bahaya penyalahgunaan narkoba itu.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan