Bocah Dua Tahun di Ranomeeto Tewas Tenggelam di Depan Rumah

  • Bagikan
Kapolsek Ranomeeto, IPTU Silvia, saat mendatangi lokasi tenggelamnya bocah dua tahun, Selasa (2/4/2019). (Foto: Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM).
Kapolsek Ranomeeto, IPTU Silvia, saat mendatangi lokasi tenggelamnya bocah dua tahun, Selasa (2/4/2019). (Foto: Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Muhammad Fatir,  bocah laki-laki usia dua tahun ditemukan tewas terapung bekas galian batu merah di depan rumahnya, Desa Langgea, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Selasa (2/4/2019) pagi.

Jasad Fatir pertama kali ditemukan warga saat melintas di lokasi kejadian. Saat ditemukan, korban terapung di gubangan bekas galian batu merah yang berisi air.

“Awalnya saya melihat korban sedang bermain di gubangan bekas galian batu merah itu. Saya sempat menyampaikan kepada ibu korban agar anaknya diawasi. Beberapa saat kemudian, anak ini sudah tidak ada sampai dicari-cari tidak ketemu. Pas ditemukan anak ini sudah terapung di gubangan itu. Korban sempat mau dibwa di rumah sakit Dewi Sartika dan korban juga sempat muntah-muntah. Namun saat sampai di rumah sakit, korban sudah meninggal,” kata Selfi, Selasa (2/4/2019).

Selfi menambahkan, sebelum kejadian korban tidak diawasi oleb orang tuannya. Padahal telah diingatkan agar anak keduanya itu diawasi.

“Saat itu ibunya sedang membersihkan buah lombok yang baru saja dipetiknya, sementara anaknya bermain sendiri,” tuturnya.

Kapolsek Ranomeeto, IPTU Silvia, mengatakan kejadian ini diduga akibat kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Untuk kasus ini tidak diproses secara hukum dan orang tua korban menolak untuk anaknya divisum.

“Korban memang sudah biasa bermain di lokasi kejadian, namun kurang pengawasan orang tua sehingga terjadi peristiwa ini,” ujarnya.

Selain Fatir, sebelumnya kasus serupa sudah pernah terjadi di tempat yang sama dan ini yang kedua kalinya. Korban sebelumnya diketahui bernama Ferry (56), tewas setelah terjatuh di gubangan bekas galian batu merah tersebut.

“Sebelumnya juga pernah ada yang meninggal di tempat ini, karena terjatuh,” terangnya.

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan