BPS Sultra: Kendari Deflasi Lagi

  • Bagikan
Potongan video Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti menyampaikan rilis perkembangan IHK pada November 2020. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara,Kota Kendari mengalami deflasi 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,81 pada November 2020.

Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti, mengatakan Kota Kendari tercatat sebagai kota yang mengalami deflasi terdalam. Deflasi terendah tercatat di Meulaboh (Provinsi Aceh) dan Palopo (Provinsi Sulawesi Selatan) masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 108,02 dan 104,21. Deflasi di Kota Kendari juga terjadi pada Oktober 2020 sebesar 0,48 persen dengan IHK 105,04.

“Deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,19 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10 persen,” jelas Agnes, Selasa (1/12/2020).

Sementara kelompok yang mengalami inflasi pada November 2020, antara lain kelompok transportasi 0,79 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,41 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,31 persen; kelompok kesehatan 0,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,06 persen; serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,02 persen.

Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olaraga, dan budaya; serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Agnes menjelaskan indeks harga yang mengalami penurun di November 2020 sebagai berikut.

  1. Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau pada November 2020 tercatat deflasi 1,19 persen atau terjadi penurunan indeks dari 107,51 pada Oktober 2020 menjadi 106,23 pada November 2020.

“Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu subkelompok makanan 1,52 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, antara lain ikan layang/ikan benggol 0,07 persen, ikan cakalang/ikan sisik dan ikan teri masing-masing sebesar 0,05 persen, daun kelor dan bayam masing-masing 0,04 persen,” ujar Agnes.

  1. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Subkelompok tercatat deflasi, yaitu subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan kemanan tempat tinggal/perumahan sebesar 0,19 persen dan subkelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,11 persen.

Sedangkan subkelompok sewa dan kontrak rumah dan subkelompok penyediaan air dan layanan perumahan lainnya tercatat tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

“Kelompok ini pada November memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen yang disumbang oleh komoditas cat tembok dan tarif listrik masing-masing 0,01 persen, semen dan pipa masing-masing 0,001 persen, serta besi beton 0,0002 persen,” tambahnya. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan