Bun, Ini 3 Cara Agar Anak Tetap Aman di Jalan Saat Pergi Sekolah

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: Thinkstock)

SULTRAKINI.COM: Menyenangkan rasanya jika waktu kembali ke sekolah sudah tiba. Setelah liburan panjang, biasanya kelas anak-anak akan memiliki tampilan baru, guru baru, buku dan alat tulis baru, sepeda dan helm baru atau bahkan sekolah yang baru. Sebagian besar orang tua akan mengantar anak-anak mereka saat pergi ke sekolah.

Tetapi ada juga anak-anak yang mandiri pergi ke sekolah tanpa diantar. Untuk itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal untuk memastikan anak-anak tetap aman di jalan saat pergi ke sekolah. Inilah tiga hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan anak-anak saat pergi ke sekolah.

  1. Perhatikan apakah perlu diantar

Untuk keamanan, memang sebaiknya anak-anak pergi ke sekolah dengan diantar oleh orang tua atau orang dewasa lainnya. Umumnya anak berusia di bawah 9 tahun mutlak harus ada yang mengantar saat pergi ke sekolah. Hal ini diperlukan untuk alasan keamanan. Perjalanan pergi ke sekolah kadang perlu menyeberang jalan. Dan anak di bawah 9 tahun umumnya perlu dibantu saat menyeberangi jalanan.

Jika anak Anda sudah 9 tahun ke atas dan memungkinkan untuk pergi ke sekolah tanpa diantar, misalnya karena lokasi sekolah sangat dekat dengan rumah, maka boleh saja Anda mengizinkan anak untuk pergi ke sekolah tanpa diantar. Tetapi, usahakan anak Anda tidak sendirian saat pergi ke sekolah. Misalnya, perjalanan ke sekolah dapat dilakukan bersama teman-teman yang rumahnya dekat dan menuju ke sekolah yang sama. Namun pastikan anak Anda mengerti cara menyeberang jalan yang benar, bagaimana aturan lampu merah saat melewati perempatan jalan atau untuk selalu berhati-hati dan waspada saat di jalan.

  1. Pilihlah rute yang paling aman

Meskipun dengan diantar atau tidak, pastikan untuk selalu memilih rute paling aman saat pergi ke sekolah. Hal ini tentunya demi keamanan anak-anak kita sendiri. Misalnya, jika lokasi sekolah cukup jauh dari rumah, pilihlah sarana transportasi paling aman. Jika Anda memakai kendaraan sendiri, pilihlah rute tidak terlalu padat dan lebih aman. Misalnya menghindari rute rawan macet atau rute jalan yang sering banjir di musim hujan. Meskipun rute jalan lebih aman tersebut memiliki jarak sedikit lebih panjang, Anda dapat menyiasati dengan cara bangun lebih pagi.

Jika Anda perlu naik kendaraan umum untuk mengantar anak pergi ke sekolah juga pilihlah jenis kendaraan umum yang aman. Misalnya, Anda perlu mengetahui apakah bus kota selalu sesak dan panas di pagi hari. Apakah naik bus ber-AC lebih aman dan nyaman? Atau apakah perlu memesan ojek saja? Apakah memakai taksi lebih efektif? Pertimbangkan berbagai kemungkinan jika Anda memilih sarana transportasi tersebut dan pilihlah yang aman dan dengan biaya transportasi masih dapat dijangkau.

Jika anak Anda biasanya pergi ke sekolah tanpa diantar orang tua, pastikan anak Anda mengetahui rute jalan yang paling aman. Tunjukkan beberapa tempat familiar yang ada di rute menuju ke sekolah. Misalnya, tunjukkan rumah nenek, paman, atau saudara lainnya jika dilewati saat pergi ke sekolah. Jelaskan bahwa jika terjadi apa-apa saat pergi ke sekolah, anak Anda dapat mengunjungi rumah saudara tersebut.

  1. Pastikan komunikasi tetap terjaga

Jika anak membawa ponsel sendiri, pastikan nomor darurat seperti nomor ponsel orang tua atau saudara lainnya tersimpan di ponsel dan anak Anda sudah mengetahui cara menghubungi nomor darurat tersebut. Jika anak pergi ke sekolah tanpa diantar, Anda dapat meminta anak untuk memberitahu Anda jika sudah sampai di sekolah.

Jika anak belum memiliki ponsel, berilah catatan nomor telepon Anda pada buku atau tasnya. Beritahukan anak Anda untuk segera meminta orang dewasa menghubungi nomor telepon Anda tersebut jika terjadi hal-hal yang darurat.

Memastikan keamanan anak-anak saat pergi ke sekolah memang sangat penting. Pastikan tiga hal di atas tidak terlewatkan dari perhatian Anda. Dan jangan lupa memeriksa tas sekolah anak untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal atau memastikan apakah tasnya terlalu berat.

Editor: Sarini Ido

  • Bagikan