Bupati Muna Bakal Tuntaskan Masalah Air Bersih Sebelum Periodenya Habis

  • Bagikan
Bupati Muna, LM. Rusman Emba. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Bupati Muna, LM. Rusman Emba. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Bupati Muna, LM. Rusman Emba berkomitmen di sisa masa pemerintahannya akan menuntaskan semua persoalan air bersih di Kabupaten Muna yang selama ini dipolemikkan di tengah masyarakat. Hal itu diucapkan bupati saat menerima belasan pengunjuk rasa dari Kecamatan Watopute yang mengatasnamakan diri Milenial Militan Muna (M3), Kamis (25/7/2019).

Untuk membuktikan komitmennya, dalam waktu dekat Pemda segera menurunkan tim dari Dinas PU dan PDAM untuk menginventarisir persoalan air bersih di Kecamatan Watopute dan meminta masyarakat mengawal proses tersebut.

“Lagi-lagi kita berusaha semaksimal mungkin persoalan air bersih, sebenarnya jika ada anggaran banyak kita tinggal sulap tapi karena keterbatasan anggaranlah dan tidak bisa melawan proses sehingga usaha mengaliri air kerumah warga belum sempurna,” ucap Rusman Emba.

Rusman menerangkan persoalan air bersih terjadi sejak ratusan tahun lalu, misalnya pada program restelmen tahun 1970an dimana masyarakat kampung lama (Tongkuno) terpaksa pindah karena susah mendapatkan air bersih. Apalagi di masa pemerintahannya baru berjalan dua tahun sepuluh bulan yang masih membutuhkan proses untuk membangun Muna sesuai visi-misi bersama Wakilnya, Malik Ditu.

“Jangan soal keterbatasan anggaran, kita mudah diprovokasi dipecah bela sehingga tidak bisa membangun daerah karena kondusivitas. Tapi terlepas dari itu, sinegritas dan komunikasi seperti ini saya sangat apresiasi karena dengan segala keterbatasan kita miliki, hanya dengan semangat kita bisa membangun Muna,” ujarnya.

Menurutnya, persoalan pengganggaran yang menghubungkan antara pipa dari mata air menuju permukiman yang bermasalah. Namun kepala desa mengambil inisiasi menggunakan dana desa untuk menghubungkan aliran air ke beberapa wilayah di Kecamatan Watopute.

Ditambahkannya, telah terbangun kesepakatan dengan Kepala Balai Provinsi Sultra, dimana untuk Kecamatan Kontunaga juga mendapat bantuan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp 25 miliar yang kemudian dapat mengalir sampai ke Desa Labaha dan sebagian wilayah Kecamatan Watopute.

“Sekali lagi butuh tahapan, kemarin kita juga melakukan pinjaman daerah 100 miliar, tapi hilang. Alhamdulillah tahun ini kita mendapat bantuan SPAM di Kecamatan Napabalano Rp 10 miliar,” terangnya.

Untuk diketahui, belesan pengunjuk rasa melakukan orasi di depan Kantor Bupati Muna. Tindakan mereka dipicu persoalan mangkraknya pengerjaan pengaliran air bersih di Kecamatan Watopute sehingga menuntut janji Bupati Muna untuk menuntaskan persoalan air bersih.

Serta meminta kepada Bupati Muna mencopot dirut PDAM karena dinilai tidak tegas dalam menyikapi polemik pengadaan air bersih di Kecamatan itu.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan