Camat Bungi Dorong Sektor Pertanian Jadi Objek Wisata

  • Bagikan
Camat Bungi, La Hamedi.Foto:Muhammad/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM : BAUBAU – Kecamatan Bungi merupakan lumbung pangan terbesar di Kota Baubau. Hal tersebut diungkapkan Camat Bungi, La Hamedi yang berencana mengembangkan sektor pertanian menjadi destinasi wisata. Mendukung rencana ini, Ia berharap tatacara merawat tanaman dapat dipraktekan di sekolah.

 

\”Kita harapkan mulai dari sekarang anak-anak sudah dilatih dan dipraktekan langsung seperti cara menanam padi, misalnya kegiatan pramuka disaat waktu tanam padi pihak guru bisa menghubungi pemerintah kecamatan, supaya nantinya mereka bisa mengambil ilmunya dan ini juga bisa jadi wisata,\” terangnya, Rabu (30/3/2016).

 

La Hamedi menilai selama ini masyarakat masih banyak yang belum tahu cara bercocok tanam, apalagi anak-anak baik itu SD, dan SMP . Olehnya itu, pihaknya akan memberdayakan masyarakatnya agar dapat mengetahui cara memelihara sampai dengan cara memanennya.

 

\”Dari sini, kita akan perkenalkan tentang pertanian melalui pihak sekolah, selanjutnya mereka bisa studi banding ke SMKN 6 kota Baubau, yang memiliki jurusan pertanian, kemudian itu kita bawa di bendungan jadi dalam benak saya itu kawasan bungi bisa dijadikan wisata alam,\” ujarnya.

 

Sementara ini, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas PU Kota Baubau, Dinas Penanggulan Bencana Alam, Dinas Pertanian serta para stekholder untuk akses pembangunan jalan dipinggir kali sampai ke bendungan.

 

Pihaknya juga sudah meminta pada masyarakat untuk mendukung rencana tersebut, dengan membuat pernyataan kesiapan untuk pembebasan lahannya. Karena ini mempunyai dua fungsi, pertama material yang hari ini pembuatan talud kali sudah bisa diangkat keatas dan jalanan juga sudah jadi.

 

\”Untuk wisata alam yang dikembangkan yaitu wisata alam pegunungan, tapi harus ada perencanaan yang mantap makanya dilibatkan beberapa dinas yang terkait disini, kemudian saya selaku camat maupun lurah akan mensosialisasikan pada masyarakat dari sini kita lihat sosiologisnya,\” jelasnya.

 

Sebelumnya, pihak kecamatan sudah melakukan pemberdayaan masyarakat Kelurahan Kaemponaho melalui UP2K baik itu menawarkan kerajinan tangan atau kuliner maupun souvenir lainnya yang saat itu tembus dipasaran internasional. Namun Hamedi mengaku sekarang ini pihaknya terkendala dengan modal.

 

\”Dengan adanya program Walikota melalui Koperasi yang baru umur bulanan ini, sudah bisa menyentuh kebutuhan maupun kelompok yang kita bantu untuk perberdayaan masyarakat kami,\”tutupnya.

  • Bagikan