Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Anak dengan Forum Puspa

  • Bagikan
Kepala DP3A Konawe, Cici Ita Ristianty saat membuka Sosoalisasi dan Rakor Program Puspa di Konawe, Selasa (6/11/2018). (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Kepala DP3A Konawe, Cici Ita Ristianty saat membuka Sosoalisasi dan Rakor Program Puspa di Konawe, Selasa (6/11/2018). (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PP-KB) Provinsi Sultra, bekerja DP3A Konawe menggelar sosialisasi dan rapat koordinasi program Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa), Selasa (6/11/2018). Acara tersebut sekaligus menginisiasi untuk pembentukan Forum Puspa di Konawe.

Acara tersebut buka langsung oleh Kepala DP3A Konawe, Cici Ita Ristianty. Turut hadir Sekretaris Dinas DP3A-PP-KB Sultra, Irianto, Ketua Foruk Puspa Sultra, Hasmida Karim. Acara ini diikuti stakeholder terkait di Pemda Konawe, perbankan,Ormas perempuan, perguruan tinggi dan awak media.

Irianto dalam sambutannya menturkan, ada banyak kasus kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak. Misalnya, kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, penculikan, pornografi dan masih banyak lagi.

“Data terkait angka kekerasan ini cukup tinggi dan inilah yang akan kita tanggulangi. Sehingga dari Kementerian berinisiatif mendukung pembentukan Forum Puspa di daerah-daerah,” ujarnya.

Hal senada juga dituturkan Cici-sapaan akrab Cici Ita Ristianty-dalam sambutannya. Ia berterimakasih karena instansinya sudah diberi kepercayaan menyelenggarakan kegiatan tersebut untuk menginisiasi terbentuknya Forum Puspa di Konawe.

Mantan Camat Sampara ini mengungkapkan, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Konawe tahun 2017 menjadi yang tertinggi di Sultra. Tahun 2017 jumlahnya mencapai 79 kasus. Namun pada tahun Januari – September jumlahnya turun drastis menjadi 29 kasus.

“Tahun 2017 angka kekerasan perempuan dan anak kita tertinggi di Sultra. Namun setelah kita memaksimalkan sosoalisasi dan pendampingan, alhamdulillah nilainya turun drastis,” terangnya.

Ibu Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Konawe itu juga menambahkan, bahwa di Kementerian Perempuan dan Anak punya gol dari program Puspa yang biasa disebut Three End. Tiga hal yang mesti diakhiri, yakni akhiri kekerasan perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi.

“Untuk memaksimalkan program ini, nanti kita akan kawinkan program Pemda Konawe bersama program pemerintah pusat,” pungkasnya.

Laporan: Mas Jaya
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan