Cegah Kerusuhan Saat Operasi, BNNP Tingkatkan Koordinasi Dengan Lapas dan Rutan

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Beberapa bulan lalu, pihak Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara bersama Direktorat Reserse Narkoba Polda Sultra menggelar razia di Rumah Tahanan (Rutan) Punggolaka, Kota Kendari.

 

Dari razia tersebut sekitar 30\’an narapidana terindikasi positif menggunakan zat aditif, namun tidak ada satupun barang bukti yang berhasil ditemukan berupa sabu-sabu maupun alat isapnya yang menjadi target.

 

Ada indikasi yang mencuat, bahwa operasi telah dibocorkan oleh oknum yang bertugas di Rutan sehingga operasi dianggap tidak sukses. Selain itu, sistem dan tata aturan birokrasi juga menjadi penghambat jika melakukan razia disebuah instansi pemerintahan milik Negara.

 

Tentu hal ini berbeda, ketika BNN melakukan razia di sejumlah rumah kost yang tidak perlu menyampaikan izin dan memberitahukan terlebih dahulu. Sehingga anggota Kepolisian maupun BNN pun dapat leluasa menggeledah isi kamar.

 

Dimintai tanggapan terkait hal tersebut, Kepala BNNP Sultra Kombes Pol Fauzan Djamal mengatakan bahwa mereka memang selalu berkoordinasi dengan pucuk pimpinan di Rutan maupun Lapas agar rencana operasi jangan sampai bocor.

 

\”Mereka mitra kerja kita, setiap akan razia di Lapas maupun Rutan tanggal sekian, tolong jangan sampai di bocorkan. Koordinasi penting jangan sampai timbul kerusuhan,\” kata Fauzan.

 

Menurutnya, BNN maupun Polri tidak mau ada senggolan dengan pihak Lapas maupun Rutan, jika ada koordinasi diharapkan akan melancarkan tugas mereka.

 

\”Diinternal jangan sampai timbul seperti rusuh lapas di propinsi lain dan ada pembakaran, kita cegah sedini mungkin,\” tutupnya saat memberikan keterangan di Kantor BNNP Sultra, Senin (23/5/2016).

  • Bagikan