Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi Jerawat Papula

  • Bagikan
Ilustrasi (Foto: Google)

SULTRAKINI.COM: Jerawat papula adalah jerawat yang menonjol, tampak kemerahan, dapat teraba padat dan nyeri, tanpa ada titik nanah pada puncaknya. Meski terasa mengganggu ketika meradang, sebagian besar jerawat papula bukanlah kondisi yang serius dan dapat ditangani dengan perawatan sederhana di rumah yang disesuaikan dengan anjuran dokter.

Secara umum jerawat terjadi akibat sumbatan, peradangan, serta infeksi yang terjadi pada folikel maupun kelenjar minyak di kulit. Sedangkan papula adalah lesi pada kulit berupa benjolan padat dengan ukuran kurang dari 1 sentimeter. Sama seperti jerawat pada umumnya, jerawat papula dapat timbul di berbagai area kulit tubuh.

Memahami Penyebab Jerawat Papula

Jerawat papula sebenarnya mudah dikenali, karena bentuknya yang padat dan menonjol pada permukaan kulit. Berbeda dengan pustul, yakni jerawat yang mengandung nanah, sehingga tampak titik putih yang menonjol.

Munculnya jerawat papula bisa disebabkan karena berbagai faktor yang memengaruhi kondisi kulit. Namun, penyebab umum jerawat papula adalah sebagai berikut:

  • Pengaruh hormonal (pubertas, menstruasi)
  • Aktivitas bakteri di permukaan kulit
  • Sumbatan folikel rambut dan kelenjar minyak
  • Keturunan

Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang diketahui dapat memicu timbulnya jerawat, seperti menjalani pengobatan (terapi hormon, kortikosteroid, atau anti-kejang), penggunaan kosmetik yang menyumbat pori-pori, pola perawatan dan kebersihan kulit, serta pengaruh lingkungan (polusi dan kelembapan tinggi).

Jerawat papula dapat timbul bersamaan dalam lokasi yang berdekatan. Hal ini dapat membuatnya tampak seperti ruam kulit. Misalnya akibat dermatitis kontak, cacar air, eksim, atau infeksi jamur.

Cara Mengatasi Jerawat Papula

Dalam banyak kasus, Anda dapat melakukan upaya-upaya sederhana untuk mengatasi, atau setidaknya mengurangi jerawat papula secara efektif di rumah, yaitu:

  • Membersihkan kulit wajah dan tubuh setidaknya 2 kali sehari. Namun hindari terlalu sering mencuci bagian kulit berjerawat, karena justru akan memicu iritasi dan memperburuk kondisi jerawat.
  • Hindari menyentuh, menggaruk maupun memecahkan jerawat sendiri, tindakan ini dapat menyebabkan luka pada permukaan kulit yang mungkin meninggalkan bekas jerawat.
  • Menggunakan air hangat dan sabun lembut saat membersihkan kulit.
  • Menghindari menggosok jerawat Anda terlalu keras saat membersihkan kulit wajah maupun tubuh yang berjerawat.
  • Jangan menggunakan losion, make-up atau pengharum di area yang terkena jerawat. Hindari pula menggunakan produk yang belum pernah digunakan sebelumnya.
  • Rutin menjaga kebersihan rambut menggunakan sampo, terutama jika memiliki jenis rambut berminyak, dan sebisa mungkin hindari rambut terjatuh menyentuh permukaan kulit wajah.

Jika cara tersebut belum berhasil, dapat dipertimbangkan untuk berkonsultasi secara langsung dengan dokter kulit. Beberapa obat yang mungkin diberikan yaitu antibiotik, benzoyl peroksida dan retinoid. Terapi hormon mungkin juga bermanfaat bagi sebagian wanita yang mengalami jerawat papula akibat pengaruh masalah kesehatan terkait hormon. Terapi hormon yang dapat diberikan adalah estrogen, progesteron (pil KB) atau obat anti-androgen.

Jerawat papula bisa saja menimbulkan bekas pada kulit, apabila tidak ditangani dengan baik. Untuk itu, disarankan untuk selalu menjaga dan merawat kebersihan kulit dan menjaga daya tahan tubuh, guna mencegah timbulnya jerawat. Selain itu, hindari tindakan-tindakan yang dapat melukai jerawat papula, dan tetap jalani pengobatan serta perawatan kulit sesuai anjuran dokter untuk mencegah timbulnya jerawat dan terbentuknya bekas jerawat.

Sumber: Alodokter.com

  • Bagikan