Cuaca Ekstrim di Sultra Hingga Februari, Transportasi Darat dan Udara Diminta Waspada

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Hingga Februari 2017 mendatang wilayah Sulawesi Tenggara secara umum akan sering dilanda hujan, petir, dan angin kencang. Kondisi ini disebabkan musim di wilayah Sultra telah masuk pada musim pancaroba.

Dikatakan Prakirawan Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Adi Istyono, kepada SULTRAKINI.COM, Selasa (22/11/2016) siang, kondisi peralihan dari kemarau ke hujan tersebut akan menyebabkan cuaca di pagi hingga siang hari akan terasa panas menyengat. Namun, di waktu sore hingga malam hari akan terjadi hujan.”Volume hujannya variatif, dari ringan, sedang, hingga lebat,” katanya.

Hujan tersebut, lanjutnya, terjadi karena penguapan yang tinggi pada pagi hingga siang, lalu didukung kelembaban udara yang cenderung basah pada lapisan atas wilayah Sultra. 

“Dengan begitu, pembentukan awan-awan hujan sangat besar potensi pembentukannya. Hujan ini nantinya disertai guntur dan angin kencang,” terang Adi.

Untuk itu, Adi menghimbau khususnya yang selalu bepergian agar senantiasa waspada dengan perubahan cuaca memasuki sore dan malam hari. “Perjalanan darat dan udara khususnya harus lebih waspada,” ujarnya.                    

Untuk perjalanan darat, katanya, dikarenakan potensi hujan hingga Februari 2017 mendatang cukup tinggi. Oleh karena itu, ia menghimbau agar motor, mobil, dan pejalan kaki agar menghindari tempat terbuka pada saat akan terjadi hujan.

“Ini dilakukan untuk menghindari guntur dan menjauhi pohon pohon tua bila terjadi angin kencang,” jelasnya.

Begitu pula dengan perjalanan udara, Adi menghimbau agar harus lebih waspada. “Dengan kondisi cuaca seperti ini, akan banyak terbentuk awan cumolonimbus yang sangat berbahaya bagi penerbangan. Makanya lebih baik menunda penerbangan bila terindikasi akan terjadi cuaca buruk,” bebernya.

Sedangkan untuk perjalanan laut, potensi gelombang masih cukup aman. “Namun, kalau di laut yang mesti diwaspadai guntur dan angin kencang di tengah laut,” tutupnya.

Repoter : Didul Interisti

  • Bagikan