Deflasi Kendari 0,76 Persen di September 2017

  • Bagikan
Konferensi pers terkait deflasi dan inflasi oleh BPS Sultra. (Foto: Nova Aliza/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARi – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara, mencatat wilayah Kota Kendari mengalami deflasi di bulan September 2017 sebesar 0,76 persen.

Kepala BPS Sultra, Atqo Mardianto dalam rilis perkembangan indeks harga konsumsi/inflasi mengatakan, secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi dan 50 kota tercatat deflasi. Manado merupakan penyumbang deflasi tertinggi, yakni 1,04 persen. Sedangkan Tembilhana menjadi yang terendah deflasinya yaitu 0,01 persen. Khusus Kota Kendari, deflasi tercatat 0,76 persen. Sementara inflasi tertinggi berasal dari Provinsi Maluku 1,59 persen.

“Jenis komoditi sebagai penyumbang deflasi di Kota Kendari terjadi pada bahan makanan, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar,” kata Atqo, Senin (2/10/2017).

Sementara komoditi penyumbang inflasi adalah bayam, kacang panjang, kangkung, tomat buah, tomat sayur, bawang merah, sawi hijau, terong panjang, cabai rawit, dan ekor kuning. “Kelompok lain yang dominan mengalami perubahan harga, yaitu kelompok pendidikan, rokok, rekreasi, dan olahraga, serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan,” terang Atqo.

Untuk diketahui, tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender Januari-September 2017 tercatat 3,46 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun September 2016-September2017 sebesar 3,49 persen.

Laporan: Nova Aliza

  • Bagikan