Demam Tik Tok Melanda Generasi

  • Bagikan

Setelah beberapa minggu lalu generasi muda Indonesia demam virus tik tok sampai meluncurkan artis-artis baru yang tadinya berawal dari keisengan bermain tik tok kini sampai menjadi booming dikalangan dunia maya. Bahkan sampai masuk ke acara Reality Show di salah satu stasiun televisi indonesia. Bukan cuma itu, mereka juga sempat melakukan wawancara di berbagai media nasional.

Karena dianggap sebagai sebuah booming yang membuat banyak pengguna media sosial terfokus ke masalah tik tok. Banyak komenter pedas yang tertuju pada artis tik tok yang sempat naik namanya di permukaan dan tak jarang juga netizen memuji dan membanggakan mereka dengan alasan kreatif dan suka videonya. Ataukah menjadi bahan bully dikalangan para pengguna media sosial. Bukan Cuma media sosial kini tik tok menjadi perbincangan hangat di masyarakat indonesia, baik apakah di medsos atau kegiatan ngumpul bersama didunia nyata. Dan tak jarang mereka ngumpul untuk main tik tok bersama dengan dalih untuk lucu-lucuan.

Sempat menjadi keresahan di kalangan masyarakat indonesia, kini tik tok diblokir oleh pihak Kemkominfo yang langsung di tanggapi akibat banyak nya laporan masuk bahwa tik tok dianggap tidak mendidik melainkan justru sebaliknya. Bukan memfokuskan generasi muda dalam menuntut ilmu, tapi malah dengan adanya applikasi tik tok membodohi generasi muda karena fokusnya bukan ke pelajaran. Akibat keresahan itu akhirnya pihak pemerintah khususnya dibagian komunikasi dan informatika memilih untuk mengnon-aktifkan applikasi tik tok lagi.

Setelah beberapa hari di non-aktifkan kini tik tok dapat diakses kembali. Kemkominfo sudah mencabut laporan pemblokiran applikasi tik tok kepada pihak pembuat layanan tersebut. Seperti dilansir dalam LIPUTAN6.com, Jakarta-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akhirnya resmi membuka kembali akses ke layanan tik tok. Menurut Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo Samuel Abrijani Pangerapan, dibukanya akses tik tok ini tak lepas dari beberapa langkah yang dilakukan layanan asal Tiongkok tersebut. Selain itu, Tik tok berencana menerapkan standar komunitas baru khusus untuk Indonesia. Nantinya, standar baru itu akan menggunakan bahasa indonesia

“ntuk batas usia minimalnya tetap 13 tahun, dari rencana sebelumnya 16 tahun. Usia itu dipilih menyesuaikan dengan applikasi lain, seperti Facebook, yang menerapkan batasan umur,” tuturnya menjelaskan. Penerapan sistem keamanan dan kecerdasan buatan juga akan dilakukan untuk membantu menyaring konten-konten negatif yang ada di platform Tik tok. Bahkan layanan berbagai video itu (Tik tok) menargetkan bakal membuka kantor di indonesia termasuk menjadi konten platform-nya lebih sesuai situasi di Indonesia.

 

Ada Apa Dengan Applikasi Tik Tok?

Pasca pengaktifan kembali applikasi Tik tok muncul berbagai pertanyaan di kalangan pemerhati dan masyarakat. Kenapa tiba-tiba Tik tok di aktifkan kembali setelah mengajukan surat gugatan pemblokiran oleh pihak yang berwajib? Applikasi yang sudah nyata merusak generasi ini kini dapat diakses kembali dengan batasan usia 13 tahun ke atas, bahkan akan lebih dikembangkan pelayanan penggunanya yang di desain hampir mirip dengan applikasi yang lain, seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya.

Perlu diketahui bahwa sejak awal tik tok tak pernah mendidik, melainkan justru menyesatkan pemikiran. Sebab, dengan adanya tik tok masyarakat dialih fokuskan dari problematika hidupnya,. “tiada hati tanpa tik tok” mungkin itulah rutinitas baru bagi para pecandu penggunanya. Bagaikan narkoba yang apabila tidak dikonsumsi maka membuat pelaku menjadi sakau dan jika telah digunakan maka membuat kecanduan.

Dalam hal ini pemerintah kurang tegas mengambil tindakan penyelesaian masalah tik tok, jika diizinkan kembali maka masyarakat khususnya orang tua harus semakin ketat dalam mengawasi tumbuh kembang ankanya. Dari segi manfaat saja tik tok sama sekali tidak ada apa-apanya selain hanya merusak. Terutama kaum wanita, yang tanpa rasa malu juga ikut bermain tik tok dengan aurat yang terbuka dan goyang ke kanan dan kiri.

Apa yang kemudian menjadi dasar pemerintah mengaktifkan kembali applikasi ini? Padahal secara nyata merusak tingkah laku dan mengubah kebiasaan kaum pelajar, dan terlebih lagi aqidahnya. ‘ada udang dibalik batu’ pepatah yang menggambarkan fenomena ini. Bahwa pemerintah tidak mudah begitu saja memutuskan untuk memblokir applikasi ini karena mengancam kerjasama dengan pemerintah asing. Yang notabene ada perjanjian yang saling menguntungkan dibaliknya, terkhusus jika ini menyangkut permasalahan ekonomi, sebab indonesia ekonominya dibawah standar atau terpuruk. Dikarena kan hutang yang bunganya semakin membengkak.

Semakin banyak pengguna tik tok maka semakin besar keuntungan yang didapatkan masing-masing pihak. Semakin menguntungkan akan membuat pemerintah semakin terus mengizinkan. Karena bawaan sistem hari ini yang memfokuskan tujuan utamanya adalah sebanyak-banyaknya materi, sehingga agama dapat digadaikan. Bahkan moral generasi penerus bangsanya diabaikan. Mau pembaharuan applikasi seperti apa pun ataukah dengan membatasi umur bagi pengakses dan meningkatkan fitur nya dan menyortir fitur yang dianggap merusak/bersifat negatif tetap tik tok merusak. Karena didalamnya mengandung unsur-unsur penyimpangan terhadapa aqidah umat.

Jika ditelusuri, tik tok adalah salah satu media untuk menghancurkan pemikiran umat. Dengan menghancurkan generasinya maka islam tidak akan bangkit. Inilah salah satu agenda jahat barat yang menjadi bom di kalangan masyarakat. Orang-orang barat beserta anteknya melakukan upaya maksimal untuk membendung kebangkitan umat dalam menegakkan kembali kejayaan islam sebagaimana dahulu.

Dengan begitu umat akan terus-menerus fokus terhadap kehidupan dunianya, umat lupa bahwa ada janji-Nya untuk kemenangan islam. Barat menghancurkan umat melalui pemikirannya, saat di Palestina butuh bantuan umat, sibuk melawan zionis Israel justru umat Muslim di negeri-negerinya sibuk mengurusi persoalan lain salah satunya tik tok. Bukannya meneruskan gugatan pemblokiran malah sebaliknya mengizinkan penggunaannya lagi dengan memfasilitasi sebaik-baiknya medianya.

Dimana kah kesadaran umat Muslim saat saudaranya tengah mempertaruhkan tanah suci peninggalan para Nabi? Barat sungguh hebat dalam menghancurkan pemikiran umat Muslim, terus menerus mempropagandakan ajaran agamanya, membenturkan satu dan lainnya, menyibukan umat dengan madaniyah hasil buatannya, sehingga umat lupa akan tujuannya. Tidak sampai disitu, barat justru mencokolkan ideologi hasil pemikirannya ke dalam negeri-negeri kaum muslim, yang kini berdiri sendiri diatas paham yang dianutnya.

 

Bagaimana Dalam Islam?

Inilah adalah sesuatu yang sangat mengancam masyarakat. Memang dalam islam mengizinkan untuk mengembangkan potensi yang dimilki setiap hamba, apalagi dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin canggih. Media sosial pun adalah salah satu alat yang dapat memudahkan kita untuk mengakses berbagai macam web yang tersedia. Menggunakan sebebas mungkin untuk mensearch bermacam informasi baik Nasional maupun Internasional.

Namun, dalam islam kita juga dibatasi dalam penggunaannya karena tak semua berita yang tertera itu adalah baik. Karena pemerintahan hari ini berdiri atas dasar pemikiran manusia saja. Standar hukum yang digunakan pun bukan berasal dari Pencipta. Jadi, setiap individu harus cerdas dalam menggunakan sosial media.

Islam juga mewajibkan untuk menuntut ilmu bagi setiap manusia agar akalnya dapat digunakan dengan baik. Seperti di Q.S Al-Mujadillah : 11 “..Dan apabila dikatakan ‘berdirilah kamu’ maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Manusia memiliki beberapa keutamaan dalam menuntut ilmu, tak hanya kehormatan di hadapan manusia tapi juga kedudukan yang mulia dihadapan  Allah SWT, diantaranya : 1.) Jalan ke surga kian mudah. Rasulullah SAW bersabda ; “barangsiapa menempuh jalan guna mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga.” (H.R Muslim). 2.) Mengalahkan argumentasi orang kafir, 3.) Kuat fikiran dan mata hati, 4.) Lebih utama dari ahli ibadah, 5.) Doa dari seluruh penduduk langit dan bumi, 6.) Takut kepada Allah Ta’ala.

Dalam menuntut ilmu kita harus memilah secara hati-hati karena pemikiran barat pun sudah mencokol dalam benak kaum muslim sehingga menjadi duri yang selalu menjerumuskan umat pada kemaksiatan hakiki. Sebagai generasi muda seharusnya membentengi diri dulu dengan aqidah aqliyahnya agar tak terbawa arus yang berujung pada penyesalan di kemudian.

Itulah gambaran bahwa umat Muslim membutuhkan seorang pemimpin yang menerapkan seluruh aturannya berdasarkan petunjuk dalam kitab (Al-Qur’an) dan sistem pemerintahan sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sampai generasi seterusnya yang berakhir pada 3 Maret 1924 M. Yang mampu memimpin ke arah kegemilangan dan bukan kebodohan, serta menjadikan agamanya sebagai pondasi dasar kehidupan, mampu menyelesaikan setiap problematika pokok maupun cabang manusia. Mengubah keadaan yang tadinya dalam kegaduhan menjadi aman tentram. Dan itu adalah Tegaknya kembali Khilafah yang sudah nyata terbukti mensejahterakan umat.

Dan dalam Q.S An-Nur : 55 dikatakan “..bahwa allah akan menjadikan orang-orang yang beriman dan bertakwa berkuasa kembali sebagaimana dahulu, dan meneguhkan kedudukannya dengan agamanya yang telah di ridhoi-Nya..” sebagai umat muslim yang percaya akan janji-Nya, sudah sepatutnya kita menunaikannya, sebagaimana dalam Q.S Ar-Radu’ : 11 “ Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum kaum itu mengubahnya”. Wallahu’alam bisshawab

  • Bagikan