Demi Menyambut Menteri Agama, Kemenag Wakatobi Lakukan Pungli

  • Bagikan
Kakan Kemenag Wakatobi, H Jamaruddin S.Pd.I. (Foto: Amram Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Beralasan kekurangan anggaran saat menyambut kedatangan Menteri Agama ke Wakatobi bulan lalu, Kepala Kantor Kementerian Agama Wakatobi, H Jamaruddin diduga melakukan pungutan liar (Pungli) di sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA) dan Madrasah yang tersebar di Wakatobi.Sejumlah uang dibayarkan kepada bendahara Kemenag Wakatobi, sesuai petunjuk Jamaruddin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kakankemenag mematok nilai bagi madrasah swasta sebesar Rp150 ribu per sekolah, sedangkan madrasah negeri diminta membayar Rp300 ribu. Sementara untuk KUA yang tersebar di Kabupaten Wakatobi dipatok sebanyak Rp500 ribu per KUA.Salah seorang pimpinan madrasah swasta di pulau Wangi-wangi mengungkapkan, bahwa pihaknya telah membayar sejumlah uang tersebut kepada bendahara Kemenag sesuai petunjuk.“Kami sudah membayar Rp150 ribu kepada bendahara Depag (Kemenag) Wakatobi, sesuai petunjuk Kandepag. Uang itu katanya untuk biaya kunjungan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin beberapa waktu lalu di Wakatobi,” kata pimpinan madrasah tersebut sambil meminta namanya dirahasiakan.Namun saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, H Jamaruddin membantah telah melakukan pungutan liar. Menurutnya, hal itu bukan merupakan pungutan liar tapi kesukarelaan dari para kepala KUA dan Madrasah.\”Sebenarnya bukan pungutan liar, ini hanya partisipasi teman-teman yang mau berpartisipasi  dalam kedatangan pak Menteri Agama. Jadi yang berpartisipasi itu bukan dalam unsur paksaan tetapi sukarela dan yang mau saja,\” ucap Jamaruddin pekan lalu (11/3/2016).Kendati demikian, dia tidak memungkiri hal tersebut menjadi bumerang bagi dirinya. Pasalnya, uang tersebut tidak jelas peruntukannya. \”Ia saya tahu. Tapi itu kan saya tidak paksa, ini hanya kesukarelaan mereka saja,\” katanya.Karena hal ini telah menjadi bumerang bagi dirinya, Jamarudin telah menghubungi para bawahannya, untuk mengantikan uang yang telah dipungut.\”Saya sudah menghubungi mereka agar datang di kantor supaya uang yang telah diserahkan ke bendahara itu diambil kembali,\” jelasnya.Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan