Desa Laloika dan Wonua Monapa di Konawe Terima Bantuan, Ketinggian Banjir Hampir 2 Meter

  • Bagikan
Wabup Konawe, Gusli Topan Sabara bersama BPBD salurkan bantuan di Kecamatan Pondidaha, Selasa (23/6/2020). (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara langsung menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di dua desa, Kecamatan Pondidaha.

Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa bulan terakhir mengakibatkan banjir di Konawe, termasuk Desa Laloika dan Desa Wonua Monapa di Kecamatan Pondidaha.

Gusli Topan Sabara bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe langsung menyalurkan bantuan untuk dua desa tersebut pada Selasa (23/6/2020) malam menggunakan perahu.

Kata Gusli, awalnya hanya 40 rumah terendam banjir, sekarang sebanyak 74 rumah di Desa Laloika dan Desa Wonua Monapa terdampak banjir. Dua hari sudah wilayah ini kebanjiran. Ketinggian air bahkan hampir dua meter.

Wabup Konawe, Gusli Topan Sabara bersama BPBD salurkan bantuan di Kecamatan Pondidaha, Selasa (23/6/2020). (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

Menurutnya, salah satu solusi menanggulangi dua desa tersebut dari langganan banjir, yakni membangun rumah panggung.

“Ini kita sudah remukan dengan pemerintah desa dan BPBD, satu satunya cara menghindari banjir langganan setiap tahun ini adalah membangun perencanaan rumah dengan model panggung,” ucap Gusli.

Terkait bantuan yang disalurkan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Konawe, Samsul, SP, menerangkan bantuan diberikan kepada 45 keluarga di Desa Laloika dan menyusul 29 keluarga di Desa Wonua Monapa.

“Sembako yang didistribusikan, berupa 15 dos Aqua gelas, beras 3 kilogram, Indomie 10 bungkus, ikan kaleng, dan susu kaleng untuk setiap KK,” terangnya.

Ditambahkan Kades Laloika, Wawan Setiawan, total 45 keluarga terdampak banjir, ada juga dua keluarga terpaksa mengungsi dan tiga keluarga mengungsi ke rumah penduduk lain. Balai desa juga dijadikan lokasi pengungsian.

“Kemungkinan besok akan ada warga susulan yang akan mengungsi, mengingat debit air semakin hari semakin naik. Saat ini balai desa dijadikan tempat pengungsian sementara buat warga yang terdampak banjir,” ujar Wawan. (B)

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan