Dialog KNPI sepakati Pemanfaatan Alam Berbasis Wisata

  • Bagikan
Saat dialog digelar di warkop KNPI Kolaka

SULTRAKINI.COM : KOLAKA- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kolaka menginisiasi dialog publik bertema Manfaatkan Sumber Daya Alam Berbasis Wisata, Sabtu malam (03/09/2016) di warkop KNPI.

 

Hadir dalam dialog ini diantaranya, Bakri Mendong (DPRD Kolaka), Muh. Bakri (KA Dishut Kolaka), Andi Panguriseng ( Sekdis Kebudayaan dan Pariwisata Kolaka), Wardi (KA BLHK Kolaka) pegawai BKSDA Provinsi Sulawesi Tenggara, kominitas Pecita Alam, serta sejumlah pelaku dan pemerhati wisata yang tersebar di Kota Kolaka.

 

Dialog ini dilakukan berangkat dari kepedulian dan semangat para pemuda dalam menggenjot pariwisata didaerah Kolaka, menjadi salah satu sektor penyumbang pendapatan asli daerah. Selain itu dialog ini juga mengharapkan keterlibatan seluruh pihak atas kemajuan sektor wisata di Kabupaten Kolaka.

 

Moderator dialog bernama Hasimin, mengawali diskusi degan sedikit membuka potensi wisata di Kolaka. “Bicara masalah objek, sampai hari ini Kolaka terus menemukan objek-objek wisata yamg baru. Potensinya pun tidak jauh beda dan bahkan megalahkan objek wisata lain di Indonesia. Disini kita harus menyatukan persepsi dan bersepakat atas pengembangan wisata di Kolaka. Sesuai dengan tema “Manfaatkan Sumber Daya Alam Berbasis Wisata”, katanya.

 

Sekertaris Umum DPD KNPI Kolaka, Musdalim Zakkir, menjelaskan bahwa keberadaan pemuda saat ini bukan lagi sebagai pelengkap. “Tetapi bagaimana kami bisa masuk dan menjadi pelaku dalam memajukan daerah ini. Dialog yang digelar ini adalah bagian dari langkah konkrit pemuda Kolaka menunjukkan eksistensinya. Kami bukan lagi pelengkap tapi kami akan menjadi pelaku. Ini yang semestinya dilakukan,” jelasnya.

 

Tema dialog ini terbukti dapat menjadi ruang para peserta untuk bersepakat. Misalnya dari komunitas pecita alam dan Kolaka Diving Club yang siap memajukan wisata bahari dan wisata minat khusus di Kolaka.

 

Keberadaan BKSDA dalam dialog ini juga mampu memberi semangat yang luar biasa kapada peserta forum. Sebab yang tengah hangat diperbincangkan di Kolaka adalah gugusan Pulau Padamarang yang secara hukum mejadi wilayah BKSDA. Keindahan bawah laut dan daratan pulau Padamarag menjadi ikon wisata baru di Kolaka.

 

“Kami sepakat dan akan membantu sekuat tenaga berdasarkan aturan yang berlaku. Misalnya sejumlah titik konserfasi yang bisa mendapat izin pengelolaan menjadi objek wisata. Kalau titik konserfasi menjadi objek wisata sah saja asalkan dalam perjalanan pemanfaatannya jangan ada aktifitas lain yang bertentangan dengan aturan KSDA,” kata Wawan, perwakilan dari BKSDA Provinsi Silawesi Tenggara.

 

Dalam alotnya diskusi mengenai wisata ini, peserta forum juga mendapatkan penjelasan dari instansi terkait. Yang pada intinya mereka sepakat dan menjadikan topik dalam dialog ini sebagai pegangan menyusun program kerja di Dinas masing-masing yang berkaitan dengan wisata.

 

Setelah berdialog beberapa jam seluruh peserta forum menyepakati sejumlah hal. Misalnya kererlibatan seluruh pihak dalam megembangkan  wisata di Kolaka. Mengawal bersama kebijakan legislatif dan eksekutif terkait wisata. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong dan mewujudkan Kota Kolaka sebagai salah satu daerah destinasi wisata di Dunia.

 

Mewujudkan semua ini bukanlah mimpi belaka. Keberadaan potensi wisata mulai dari bahari, kuliner, alam dan sebagainya tersedia di Kolaka. Contohnya Sungai Tamborasi yang digadang-gadang sebagai sungai terpendek di dunia. Keindahan alam bawah laut pulau pisang dan padamarang. Keberagaman kuliner dan kekayaan budaya adalah modal utama yang saat ini berpihak pada Kabupaten Kolaka.

 

  • Bagikan