SULTRAKINI.COM:KONAWE- Forum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Partai Nasionel Demokrat (NasDem) se-Kabupaten Konawe menggelar aksi demonstrasi di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Konawe, Kamis (30/11/2017).
Massa aksi menyoroti kinerja Ketua DPD NasDem Konawe, Rasing yang dianggap kenyalahi aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Rasing dituding hanya menjadikan pengurus Nasdem tingkat kecamatan dan ranting sebagai ‘kayu bakar’ untuk kepentingan pribadinya.
Berdasarkan pernyataan sikap yang ditulis massa aksi, setidaknya ada tiga ‘dosa’ yang dianggap telah dilakukan oleh Rasing.
Pertama, Rasing dianggap telah melakukan laporan pertanggunngjawaban fiktif dana pembinaam partai tahun 2015 – 2016. Dana tersebut diduga hanya dikelola oleh Rasing sendiri. Sementara bendahara partai hanya difungsikan sebatas nama saja, karena tidak pernah dilibatkan dalam berbagai forum partai.
Kedua, Rasing dianggap melakukan perombakan dan pengurus DPD dan DPC yang tidak sesuai prosedur. Ia diduga melakukan hal tersebut berdasarkan keinginannya saja, bukan berdasarkan periodesasi partai. Hal itu membuat banyak pengurus dan tokoh partai menjadi kecewa dan mengundurkan diri dari kepengurusan serta menarik dukunganya.
Ketiga, sejak pelantikan pengurus DPD, DPC dan DPRt NasDem tanggal 30 September 2017 lalu, SK pengurus dan stempel tidak diserahkan kepada pengurus. Tetapi, masih dikuasai oleh Rasing, dengan tujuan untuk mengganti pengurus dan kader yang tidak sejalan dengan keinginannya.
Penyataan sikap ini, ditandatangani oleh Hasrul Marit sebagai Jendral Lapangan. Sementara Widodo dan Pian N Mardin masing-masing bertindak sebagai koordinator lapangan (Korlap). Mereka adalah para pengurus partai dari tingkat DPC.
Hingga berita ini (pukul 10.20 Wita) selesai ditulis massa aksi masih menggelar orasi di depan kantor NasDem yang berada di Kelurahan Tobeu Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe. Pihak massa juga menolak bertemu dengan Rasing dan pengurus DPD NasDem lainnya yang tampak menunggu di dalam kantor, karena tak ingin menerima rasionalisasi dari pihak DPD.
Laporan: Mas Jaya
