Didemo Soal Honor Perangkat Masjid, Ini Pembelaan Camat Talaga Raya

  • Bagikan
Camat Talaga Raya, Samsu Umar. (Foto: Istimewa).
Camat Talaga Raya, Samsu Umar. (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Camat Talaga Raya, Samsu Umar, angkat bicara setalah didemo oleh puluhan pemuda yang menamanakan diri Gerakan Pemerhati (Gema) Talaga Raya pada Jumat (5/4/2019).

Pengunjuk rasa menilai camat diskriminasi dalam pengusulan nama-nama perangkat di dua masjid Kelurahan Talaga I dalam pemberian honor dari Pemkab Buteng tahun anggaran 2017-2018, berdasarkan Keputusan Bupati Buteng Nomor 17 tahun 2017.

Hal tersebut lantaran dari 34 perangkat masjid di Kelurahan Talaga I, hanya 10 orang yang menerima honor dari Pemkab Buteng. Salah satunya diduga bukan perangkat masjid.

Menurut Samsu Umar, persoalan kenapa tidak semua perangkat masjid menerima honor, itu karena sudah kouta Kelurahan Talaga dari Pemkab Buteng, yakni sepuluh perangkat masjid.

“Masjid Nurul Falaq 6 orang karena dikategorikan sebagai masjid kelurahan, sedangkan Masjid Muhajirin 4 orang perangkat karena di kategorikan sebagai masjid dusun. Dan itu petunjuk dari pemkab, kita sudah coba minta tambah tapi itu sudah disesuaikan dengan anggaran yang ada,” ujar Samsu Umar kepada SultraKini.com melaui telepon selulernya, Sabtu (6/4/2019).

(Baca: Camat Talaga Raya Didemo Soal Honor Perangkat Masjid)

Sementara itu, saat ditanya tentang satu orang yang menerima bukan dari perangkat masjid, Samsu Umar mengatakan memang betul ada, namum saat pengusulan ia aktif sebagai perangkat masjid, namun belakang tidak aktif lagi sehingga pada 2019 sudah diganti.

“Ini baru kita ganti di 2019, karena SK sudah berjalan nanti pada pembaruan 2019 baru kita ganti. Kemudian honor mereka juga, mereka terima langsung melalui rekening masing-masing,” ungkapnya.

Selain itu, terkait salah seorang anak kandungnya yang menjadi pegawai honorer di kantor kecamatan padahal sementara kuliah di salah satu universitas di Baubau, ia mengakuinya.

“Memang dia honor sebagai staf pembantu keuangan bendahara kecamatan, dan kalau pulang di Talaga diaktif bekerja di kecamatan dan di Baubau juga kalau ada urusan bendahara di Baubau dia juga bekerja. Namun tahun ini sudah tidak lagi,” pungkasnya.

Laporan: Habiruddin Daeng

  • Bagikan