Diduga Ada Pungli Berkedok Tabungan di MTSN 1 Baubau

  • Bagikan
Kepala MTSN 1 Baubau, La Maihi.Foto: Harianto/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa sekolah pelaksana program wajib belajar dilarang memungut biaya investasi dan biaya operasi dari peserta didik, orang tua atau walinya.

Meski telah ada Permen tersebut, Namun sayangnya tidak semua sekolah mematuinya. Bahkan ditemukan masih ada sekolah yang melakukan pungutan kepada siswanya, misalnya, di MTSN 1 Baubau. Disekolah ini, pungutan diberlakukan atas siswa sebesar Rp2000, dengan dalih sebagai tabungan.

Namun anehnya dana yang dikumpul setiap minggu ini nantinya akan menjadi milik sekolah jika siswa bewrsangkutan telah selesai.

Hal ini sebagaimana diungkapkan orang tua salah seorang siswa di sekolah tersebut pada SULTRAKINI.COM, Rabu (31/08/2016). Ibu bernama Dian yang mengaku anaknya menempuh pendidikan di sekolah tersebut, mengeluhkan atas adanya pungutan berkedok tabungan ini.

“Saya sangat menyayangkan pihak sekolah, mereka menyuruh muridnya membayar uang senilai Rp2000 setiap inggu dengan alasan untuk tabungan,” jelasnya.

Sikap Dian yang kecewa dengan pihak sekolah cukup beralasan. Sebab, dari informasi yang diterimanya uang tabungan tersebut akan menjadi milik sekolah jika siswa menabung tersebut telah selesai.

Tidak hanya itu, dari keterangan anaknya yang disampiakan padanya, bahwa uang tabungannya itu akan digunakan pihak sekolah untuk membeli peralatan. “Katanya guru kita menabung untuk biaya cat dan beli sapu di sekolah,” tutur Ibu menirukan pernyataan anaknya.

Dikonfirmasi atas adanya keluhan dari orangtua siswa ini, Kepala MTSN 1 Baubau, La Maihi, di ruang kerjanya mengelak dan tidak membenarkan adanya informasi tersebut. “Oh kalau itu tidak benar, untuk sejauh ini saya belum dengar informasi itu,” ujarnya.

Bahkan Ia meminta kepada awak media untuk tidak memberitakan persoalan ini. “Jangan naikkan berita itu saya masih mau konfirmasi kepada guru, saya akan cari kau itu kalau mau kasih naik,” ucapnya.

Namun hingga berita ini diturunkan pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait adanya pungutan berkedok tabungan yang meresahkan orang tua murid itu.

  • Bagikan