Diduga Aktifitas PT. Golden Prima, Warga Sombu Menderita Batuk dan Flu

  • Bagikan
Ilustrasi
Ilustrasi

SULTRAKINI.COM:WAKATOBI – Sejumlah warga sekitar pembangunan Agence Madagascar de Presse (AMP) di Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi menderita penyakit batuk-batuk dan flu. Hal tersebut diduga akibatkan polusi asap dan debu karena aktivitas PT. Golden Prima itu.

“Tanya saja orang di kampung itu, banyak masyarakat yang sudah sakit-sakit (batuk-batuk dan flus,” kata salah seorang warga Sombu yang tidak ingin disebutkan namanya, Selasa (8/8/2019)

Ia menjelaskan jika mesin AMP dijalankan, di rumahnya penuh dengan debu asap berwarna hitam.

“Kalau mesinnya sudah bunyi, kita menyapu dalam rumah itu harus tiga kali sehari kalau tidak, hitam semua dalam rumah. Kan ada cucuku itu, kalau dia sudah merangkak, kaki dan tangannya hitam,” paparnya.

Menurutnya, persoalan ini sudah berlangsung sejak 2017, namun baru dikeluhkan karena pada tahun ini AMP tersebut beroperasi hampir setiap hari.

Awalnya masyarakat masih menggunakan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari, namun saat ini dengan adanya debu asap, masyarakat setempat tidak menggunakan air hujan lagi.

Sementara itu, Menejer PT. Golden Prima, Wanto, mengungkapkan bahwa perusahaan yang ia pimpin sudah meliki surat izin lingkungan berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) sejak tahun 2017.

“AMP kami ini sudah punya izin lingkungan. Alat AMP ku ini juga punya alat pengisap debu, coba kita lihat sendiri, di sana itu ada kolam-kolam jadi debunya dikasih masuk ke situ,” jelasnya

Kata Wanto, debu yang terbang kepemukiman itu, bukan dari AMP-nya, tapi berasal dari debu jalan menuju AMP, karena jalan menuju AMP tidak ditimbun, sehingga menimbulkan debu saat mobil berlalulalang ke AMP.

Wanto menuturkan, pihaknya berencana akan menimbun jalan menuju AMP agar mengurangi debu.” Jika belum ditimbun dalam waktu dekat, kita akan menyiram jalan tersebut secara berkala,” pungkasnya.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan