Diduga Dikorupsi, Kejati dan BPK Sultra Didesak Telusuri Program Pamsimas

  • Bagikan
Demonstrasi soal program Pamsimas. (Foto: istimewa)
Demonstrasi soal program Pamsimas. (Foto: istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Solidaritas Masyarakat Wangguali Bersatu (Somawa) kembali berdemonstrasi terkait pengerjaan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas yang mandek di Dusun Wangguali, Desa Pola, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna. Mereka meminta Kejaksaan Tinggi Sultra dan BPK menyelidiki program tersebut.

Proyek Pamsimas di Dusun Wangguali terindikasi bermasalah dari segi perpipaan sampai bak pelepas tekanan.

Koordinator Lapangan Aksi, Eking Ode Gure, mengatakan pengadaan air bersih di Dusun Wangguali dimulai pada 2017 dengan anggaran Rp 470.000.000. Namun dalam pengelolaannya tidak seperti perencaan awal.

“Hasil investigasi kami di lapangan, ada beberapa item masuk didaftar pengadaan barang yang tidak terealisasi, sehingga kami menduga ada indikasi tindak pidana korupsi berjemaah yang dilakukan oleh pengelola,” ujarnya, Kamis (8/8/2019).

Eking menyebutkan, berdasarkan tinjaun lapangan pihaknya, beberapa item kegiatan tidak terealisasi, di antaranya jembatan pipa, penangkap mata air, dan bak pelepas tekanan. Anggaran ketiga item ini cukup fantastis, namun tidak diketahui uang penggunaanya seperti apa.

“Kami meminta BPK Sultra segera membentuk tim audit memeriksa fisik pembangunan program Pamsimas. Kami juga meminta BPK dan Kejati Sultra memeriksa ketua Satlak,” ucapnya.

Program Pamsimas merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Program ini dikelola oleh masing-masing pemerintah daerah sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Hadirnya program Pamsimas di Dusun Wangguali, masyarakat merasa sangat terbantu karena akan memperoleh sarana air bersih dengan lebih mudah. Namun, pengerjaan program ini ada beberapa item yang tidak terlaksana, sehingga mengakibatkan air bersih yang diharapkan tidak tersalur ke masyarakat,” jelasnya.

Masa aksi lainnya, Fandi menambahkan manfaat proyek Pamsimas tidak dirasakan sama sekali warga Dusun Wangguali, padahal anggaran yang digelontorkan untuk proyek tersebut tidaklah sedikit.

“Kami berharap dugaan Pamsimas yang bermasalah di Dusun Wangguali segera ditindaklanjuti agar manfaatnya dirasakan masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu lagi menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air bersih,” tambahnya.

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan