Diduga Kelola ADD/DD Otoriter, Warga Minta Plt Kades Kapota Dicopot

  • Bagikan
Massa melakukan orasi di depan Kantor Bupati Wakatobi terkait permintaan pencopotan Plt. Kades Kapota. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTAKINI.COM: WAKATOBI – Sejumlah warga Desa Kapota, Kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel) mendesak Bupati Wakatobi, Arhawi mencopot Pelaksana Tugas Kepala Desa Kapota, Abu Hanas dari jabatannya karena telah menyalahgunakan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun 2017, Kamis (15/2/2018).

Massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kambode Raya (Gemakarya) yang melakukan unjuk rasa di depan kantor Bupati Wakatobi ini diterima Asisten II, Kepala Dinas Pemberdayaan Desa, dan perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Kesbangpol Wakatobi. 

Salah Seorang Orator Aksi, Filman Ode mengatakan Bupati Wakatobi telah menempatkan orang yang salah. Sikap dan perilaku Plt Desa Kapota kepada warga sangatlah tidak bermanusiawi.

“Masa orang tua kami sudah disuruh kumpul batu krikil untuk pekerjaan jalan, tapi tiba-tiba diahlikan pembuatan bodi fiber sebanyak delapan unit tanpa bermusyawarah dengan warga,  hanya BPD, sekretaris Desa, dan Plt saja yang tahu. padahal seharusnya anggaran sebesar Rp165 juta itu untuk pekerjaan jalan,” katanya dalam orasi.

(Baca juga: Diduga Selewengkan DD, Warga Desa Kapota Segel Kantor Kepala Desa)

Bahkanparahnya kata dia, berdasarkan musyawarah desa telah disepakati oleh kepala desa defenitif sebelumnya, anggaran sebesar Rp 6 juta akan diberikan kepada 80 orang lansia untuk suplai tambahan gizinya. Namun saat realisasi hanya diberikan susu kaleng cap enak, satu orang satu kaleng.

“Susu cap enak itu satu kaleng hanya Rp 8-9 ribu saja, kalau kita kalikan 80 orang palingan sekitar Rp 700 ribu lebih saja. Harusnya para lansia bisa terima satu orang sekitar Rp 70 ribu. Mana hatinya ini Plt, bantuan untuk lansia dia masih peras juga,” ujarnya.

Sehingga ia meminta Bupati Wakatobi agar mencopot Plt Kades Kapota. “kami inginkan pemimpin yang punya hati dan perasaan. Kami tidak inginkan pemimpin yang tidak punya hati seperti itu. Bagaimana perasaan kalian kalau orang tuanya kalian dibuat seperti ini,” tambahnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Asisten II Bupati Wakatobi, Iksan mengapresiasi warga yang telah membawakan aspirasnya. “Saya akan sampaikan aspirasi warga kepada pak Bupati, karena saat ini pak Bupati masih di luar daerah. Jelasnya saat menerima masa aksi di ruang kerjanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Desa Wakatobi,  Husnan Ode ikut perhatin jika aspirasi para warga ini betul adanya. Menurutnya pengelolaan ADD/DD harus memberdayakan masyarakat dan sesuai dengan usulan masyarakat. “Kalau ada yang dirubah harus rapat bersama masyarakat, tidak boleh melakukan putusan sepihak,” ucapnya.

Namun dirinya akan memanggil Plt untuk mengklarifikasi persoalan ini. “Kami harus mendengarkan keterangan dua belak pihak mana yang benar, karana kami dapat info dari BPD Kapota, katanya sudah pernah ada rapat terkait pengalihan anggaran ini,” jelasnya.

Filman Ode pun meminta agar persoalan ini segera ditindaklanjuti, guna mengantisipasi kekecewaan warga setempat.

“Paling lampat hari Senin kami sudah dapat infonya, karena bila tidak sapa yang bisa menjamin kalau kantor desa dibakar oleh warga,” ujar Filman Ode.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan