Dijanji Gratis Liput Pelantikan Bupati, Ternyata Wartawan Ditagih Tiket Pulang

  • Bagikan
Suasana kepadatan penumpang di dalam KM Teratai Prima saat balik dari Kendari menuju Wakatobi usai pelantikan bupati dan wakil bupati. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Wartawan asal Kabupaten Wakatobi yang memegang tanda pengenal dari panitia internal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi Selasa (28/6/2016) lalu, ternyata tidak sepenuhnya digratiskan naik kapal. Informasi gratis bagi mereka yang ikut menyaksikan pelantikan pasangan Arhawi-Ilmiati, hanya tipuan belaka.Kapal milik bupati yang mengangkut masyarakat dari Wakatobi ke Kendari, hanya diperuntukan para pendukung dan simpatisan H. Arhawi dan Ilmiati Daud saja. Sejumlah wartawan yang diundang langsung oleh ketua tim pemenang pasangan Hati, Saleh Hanan, untuk melakukan peliputan pelantikan di Kendari, dimintai tiket oleh ABK KM Teratai Prima. Padahal saat balik ke Wakatobi, Rabu (29/6/2016), warga dan wartawan bersama dengan rombongan Bupati Wakatobi yang baru saja dilantik, H. Arhawi Ruda.Anehnya, dari ribuan penumpang yang naik KM Teratai Prima, hanya beberapa wartawan yang memiliki tanda pengenal panitia internal yang ditagih tiketnya oleh ABK. Tindakan para ABK tersebut diduga masih berkaitan dengan hawa Pilkada lalu.”Tidak mungkin kami pergi ke pelantikan bupati dan wakil bupati di Kendari kalau tidak diundang. Dan kami dijanjikan bahwa sewa kapal pulang pergi itu gratis, tapi kami malah ditagih. Apakah ini strategi untuk mau mempermalukan wartawan,” kesal wartawan Media Purnawirawan Polri, La Iwan, saat berdebat dengan ABK kapal.Menurut penuturan wartawan Majalah Ekspo, La Coli, kejadian memalukan itu bermula saat dia beristirahat di kantin kapal, tiba-tiba dua ABK menghampirinya untuk dimintai tiketnya.”Kan saya masih baring-baring di kantin, tiba-tiba dua ABK kapal yang salah satu diantaranya diketahui bernama La Bota mintai saya tiket. Walaupun saya sudah menjelaskan bahwa kami ini diundang untuk melakukan liputan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi di aula Bahteramas, namun kedua ABK kapal ini tetap ngotot untuk meminta tagihan tiket,” tutur La Coli.Saat sejumlah wartawan mengklarifikasi persoalan itu pada ABK bersangkutan, keduanya mengaku hanya menjalankan perintah dari Baiyami alias Mandoro, bahwa wartawan harus membayar tiket.”Kami ini hanya menjalankan perintah dari La Baiyami bahwa kalian harus membayar,” ucap La Bota.Sayangnya, saat para wartawan mengajak dua ABK tersebut bertemu Bupati Arhawi untuk mengklarifikasi hal itu, keduanya tidak mau. Berdasarkan informasi yang dihimpun SULTRAKINI.COM, La Baiyami alias Mandoro ini merupakan perangkat keras alias Preman pasangan Hati saat Pilkada 9 Desember 2015 lalu.Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan