Dikritik Abaikan Pelayanan ‘Beasiswa Bersinar’, Dikbud Wakatobi Curhat Suka-Dukanya

  • Bagikan
Sejumlah demonstran mengatasnamakan Barisan Orator Mahasiswa berunjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Wakatobi. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Sejumlah demonstran mengatasnamakan Barisan Orator Mahasiswa berunjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Wakatobi. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Sejumlah mahasiswa mengatasnamakan Barisan Orator Mahasiswa, berunjuk rasa mempertanyakan jalur pelayanan beasiswa program Pemerintah Daerah Wakatobi, yakni ‘Beasiswa Bersinar’, Kamis (12/4/2018).

Demonstran mengklaim Kepala Dinas Pendidikan Wakatobi, Nur Saleh tidak memberikan pelayanan baik kepada masyarakat dalam pengurusan beasiswa. Terlebih mereka yang golongan miskin. Mereka juga menilai, penyaluran beasiswa pilih kasih

“Kepala Dinas Pendidikan Wakatobi ini sudah tidak layak dipertahankan. Harusnya dia memberikan contoh baik kepada masyarakat. Masa ada mahasiswa yang ke kantornya menanyakan beasiswa ini tapi tidak dilayani. Kami masyarakat miskin, tapi kami masih ingin kuliah,” kata Seorang Orator Aksi, Emen La Huda.

Pernyataan itu ditepis Nur Saleh. Kata dia, pihaknya tetap membuka pelayanan selama jam kantor, begitu juga dalam menerima tamu. Persoalan beasiswa tentu memiliki persyaratan untuk dipenuhi setiap mahasiswa, seperti mahasiswa jurusan IPA melimiki Indeks Prestasi Kumulatif 3,0 dan jurusan IPS ber IPK 3,2. Pelayanan kadang dilakukan penjemputan berkas mahasiswa dari Kendari melalui transportasi laut.

“Kadang kami jemput berkasnya mereka di kapal, kadang tukang ojek yang bawa di kantor, kami tetap layani, karena kami ingin mempermudah masyarakat mendapatkan beasiswa. Tahun lalu sebesar Rp 600 juta anggaran beasiswa kami kembalikan ke negara karena tidak terpakai,” jelas Nur Saleh.

 

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan