SULTRAKINI.COM-KOLAKA: Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII Sultra Benny Nurdin Yusuf geram saat melaksanakan sidak di pelabuhan penyeberangan Ferry Kolaka – Bajoe, Kamis (30 Mei 2019). Pasalnya, di atas KMP Fais ia menemukan sejumlah kasur dan tikar yang dipersewakan kepada para penumpang.
Di hadapan para penumpang dan crew kapal yang disaksikan Kapolsek KP3 dan kepala ASDP Pelabuhan Kolaka dengan tegas Benny mengatakan bahwa kasur dan tikar tidak boleh disewakan kepada para penumpang.
”Awas yah, tadi saya sudah tegaskan tidak ada pungutan apa pun di atas kapal, kalau sampai ada pungutan kami akan proses,” tegas Benny.
Dia menjelaskan semua fasilitas kapal mulai dari kasur dan tikar tidak boleh disewakan.
Selain itu Benny juga mengatakan kenyamanan dan keselamatan harus diutamakan kepada para penumpang, tidak ada lagi yang duduk atau tidur di luar sebab tidak ada yang bisa menjamin keselamatan mereka saat kapal berlayar.
“Yang tidur di luar kita upayakan semuanya di dalam ruangan, kalau sampai ada di luar siapa yang bisa jamin keselamatannya,” kata Benny.
Benny lantas menjelaskan bahwa jika terbukti masih ada praktik sewa kasur dan tikar di atas kapal maka akan diberikan sangsi sesuai dengan aturan yang berlaku, bahkan jika ada unsur pidanya maka kita akan serahkan ke pihak berwajib.
”Kalau ada oknum yang mengambil kesempatan dalam situasi seperti ini, maka kita akan proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan kalau ada unsur pidana kita akan serahkan ke pihak yang berwajib,” kata Benny
Salah seorang penumpang KMP Fais yang tidak ingin disebutkan namanya membenarkan adanya sewa kasur dan tikar di atas kapal tersebut dengan tarif antara Rp. 35.000 hingga Rp. 50.000.
“Kalau kapal belum berangkat belum ditagih pak, tapi kalau berangkatmi baru datang orang yang punya tikar atau kasur menagih,” kata sumber tersebut kepada SultraKini.com.
Usai sidak di KMP Fais, Kepala BPTD beserta stekholder terkait melakukan upacara kesiapan anggota dalam mengamankan dan melancarkan arus mudik lebaran idul fitri 1440 H.
Laporan: Zulfikar
Editor: M Djufri Rachim
.
